Kamu tentu tahu bahwa Google adalah mesin pencari paling populer di dunia. Namun, sebuah search engine bernama DuckDuckGo berhasil menarik perhatian banyak pengguna internet, bahkan beberapa menyebutnya sebagai mesin pencari tandingan Google.
Jika search engine konvensional seperti Google, Bing, atau Yahoo pada umumnya menyimpan dan membagikan data pribadi user, maka DuckDuckGo mengklaim hal sebaliknya. Sebaliknya, mereka justru berkomitmen menjaga privasi para pengguna.
DuckDuckGo pertama kali didirikan oleh Gabriel Weinberg, seorang pengusaha yang memulai proyek ini di rubanah menggunakan dana pribadi. Kini, ia memegang posisi sebagai CEO alias direktur utama DuckDuckGo.
Awalnya, DuckDuckGo diciptakan sebagai search engine (mesin pencari) untuk menandingi Google. Pengembangnya berkomitmen untuk menjaga privasi pengguna dengan cara tidak merekam serta menyebarluaskan informasi privat.
Bagi yang belum tahu, mesin pencari seperti Google kerap mengumpulkan informasi pengguna yang bersifat privasi. Meski data tersebut diklaim digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan, risiko penyalahgunaan informasi tetap ada.
Sebagai alternatif, hadirlah DuckDuckGo. Seiring berjalannya waktu, DuckDuckGo kini tersedia dalam versi ekstensi browser serta aplikasi browser untuk perangkat mobile. Penasaran dengan cara kerjanya? Simak dulu kelima fitur unggulan browser DuckDuckGo berikut ini, yuk!
Sebagai web browser yang bermula dari mesin pencari, tentu saja aplikasi DuckDuckGo dilengkapi dengan fitur search engine. Menariknya, mesin pencari ini menggunakan algoritma untuk menampilkan hasil pencarian yang relevan.
Hal ini berbeda dengan mesin pencari lain seperti Google yang mengandalkan data pihak ketiga. Kamu jadi bisa memiliki kontrol lebih atas informasi yang dicari sebab hasil pencarian tidak bersifat bias karena tidak dipersonalisasi berdasarkan informasi pribadi.
Sesuai namanya, fitur ini memudahkan konfigurasi privasi terhadap setiap situs yang kamu kunjungi. Fitur ini didesain secara khusus untuk "memaksa" website agar tidak merekam privasi pengguna yang berkunjung.
Dengan mengaktifkan fitur ini, kamu bisa membatasi data apa saja yang boleh dilihat oleh website dan apa saja yang bisa mereka lakukan dengan data tersebut sehingga privasimu saat berselancar lebih terjamin.
Cookie (kuki) merupakan istilah bagi sekumpulan informasi berisi rekam jejak dan aktivitas saat kamu menelusuri sebuah website. Kamu tentu sering mengalami munculnya pop-up yang meminta untuk mengatur kuki atau menerima pengaturan default kuki suatu web.
Dengan fitur Cookie Pop-Up Manager, kamu bisa melakukan konfigurasi cookie yang berjalan di latar belakang saat mengunjungi sebuah situs. Di saat yang bersamaan, kamu juga bisa menghindari munculnya pop-up yang mengganggu. Memudahkan, bukan?
Kamu tentu tahu bahwa setiap browser umumnya memiliki mode privat, contohnya mode Incognito pada Google Chrome atau Private Browsing pada Mozilla Firefox. Namun, informasi dan data pengguna ternyata masih bisa dilacak meski diklaim telah diprivasi.
Pasalnya, mode Incognito hanya mampu menghapus data dari sesi penjelajahan, seperti riwayat dan cookie. Sedangkan DuckDuckGo sepenuhnya aman dan bersifat anonim karena tidak melacak aktivitas online user, merekam cookies, informasi pribadi, dan IP.
Tahukah kamu bahwa email trackers alias pelacak email bisa menelusuri lokasi, waktu kamu membuka email, serta perangkat yang kamu gunakan? Sebagai solusinya, DuckDuckGo meluncurkan fitur Email Protection untuk memastikan privasi email.
Fitur ini dapat mendeteksi sekaligus menghapus trackers yang disisipkan pada surel. Meski masih berada pada tahap Beta, kamu bisa mengaksesnya secara publik dan gratis melalui menu konfigurasi di aplikasi browser DuckDuckGo.
Selain kelima fitur di atas, sebenarnya masih banyak lagi fitur unggulan dari DuckDuckgo. Bahkan, baru-baru ini DuckDuckGo baru saja merilis aplikasi browser khusus desktop dalam versi Beta yang baru tersedia untuk Mac. Tertarik mencoba aplikasi search engine yang satu ini?