Presiden Prabowo Subianto meresmikan Danantara (Daya Anagata Nusantara), mesin penggerak ekonomi baru RI, pada Senin (24/2/2025). Seperti bayi yang baru lahir, nama Danantara memiliki makna filosofis yang mendalam. "Daya" berarti energi atau kekuatan, "Anagata" bermakna masa depan, dan "Nusantara" merujuk pada Tanah Air Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Prabowo, Danantara akan mengelola aset lebih dari US 900 miliar dolar AS (sekitar Rp14 ribu triliun). Pembentukannya didasarkan pada perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Harapannya, Danantara bisa menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga mendorong laju pertumbuhan hingga 8 persen per tahun melalui proyek strategis di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, hilirisasi sumber daya alam, industri manufaktur, dan ketahanan pangan.
Terbentuknya Danantara membuka cakrawala baru tentang bagaimana Tech Investment Giants dunia telah lebih dulu sukses mengelola aset teknologi. Dari Singapura hingga Arab Saudi, berbagai sovereign wealth fund (SWF) dan perusahaan modal ventura telah membuktikan diri sebagai katalisator inovasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.
Penasaran bagaimana para raksasa investasi ini mengelola dan mempercepat perkembangan sektor teknologi di negara masing-masing? Berikut lima Tech Investment Giants dunia yang bisa menjadi inspirasi Danantara dalam mengepalkan strategi investasi dan inovasi.