Ilustrasi serangan siber (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Dilansir Fortinet, berikut beberapa jenis firewall yang umum digunakan untuk melindungi jaringan dan perangkat dari ancaman siber:
Jenis ini berupa perangkat fisik yang berfungsi memfilter data sebelum masuk ke sistem komputer. Hardware firewall bekerja secara mandiri dan umumnya sudah terpasang di router broadband.
Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya melindungi banyak perangkat sekaligus dalam satu jaringan. Selain itu, firewall ini juga memeriksa setiap data packet berdasarkan asal dan tujuannya, lalu mencocokkannya dengan daftar izin.
Berbeda dari versi hardware, software firewall berupa program yang diinstal langsung pada komputer. Fungsinya untuk memeriksa lalu lintas data masuk dan keluar dari perangkat tersebut.
Firewall ini cocok untuk penggunaan individu karena hanya bisa melindungi satu perangkat. Keuntungannya adalah pengaturan lebih fleksibel sesuai kebutuhan pengguna.
Sistem ini digunakan untuk memeriksa data dalam bentuk paket. Setiap paket diperiksa berdasarkan kriteria tertentu seperti alamat IP, port, dan jenis protokol. Jika data dianggap mencurigakan atau tidak sesuai dengan filter keamanan, akan diblokir secara otomatis.
- Proxy firewall (proxy service)
Firewall ini bertindak sebagai perantara antara perangkat pengguna dan internet. Menggunakan alamat IP tersendiri, proxy firewall mampu menyembunyikan identitas asli perangkat sehingga membuat serangan langsung sulit dilakukan. Namun, meski aman, jenis ini cenderung lebih lambat dan tidak cocok digunakan untuk semua aplikasi.
Stateful inspection melakukan pemeriksaan lebih mendalam dengan mengecek setiap paket data dan membandingkannya dengan database ancaman yang sudah ada. Selain itu, firewall ini juga menyimpan informasi sesi data untuk menganalisis pola-pola yang mencurigakan pada masa mendatang.