Kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) makin hari makin canggih. Dari chatbot seperti ChatGPT, Gemini, sampai Deepseek, semuanya menawarkan kecanggihan AI. Karena kecanggihannya, teknologi ini seakan semakin melekat dalam kehidupan sehari-hari manusia. Namun, di balik itu, AI juga menyimpan dampak buruk yang ia tinggalkan. Salah satunya ialah pencemaran lingkungan.
Sekilas, AI memang tidak terlihat berbahaya karena wujudnya tidak mencemari udara seperti dari asap rokok. Atau, ia tidak terlihat melakukan pencemaran suara seperti dari kebisingan knalpot brong. Tapi faktanya, teknologi ini diam-diam mengonsumsi energi dalam jumlah besar, membutuhkan air untuk mendinginkan server, dan berkontribusi terhadap emisi karbon global. Mengejutkan, ‘kan? Yuk, simak penjelasan lengkap dampak buruk AI terhadap lingkungan berikut!