Bagi pecinta hewan, memahami maksud suara peliharaan tentu sangat penting. Apakah mereka sedang lapar, merasa tidak nyaman, kesepian, atau hanya ingin bermain, selama ini hanya bisa ditebak berdasarkan naluri dan kebiasaan mereka. Namun berkat kemajuan teknologi, harapan untuk benar-benar memahami bahasa hewan peliharaan kini mulai terbuka.
Perusahaan teknologi asal China, Baidu, tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang diklaim mampu menerjemahkan suara hewan ke dalam bahasa manusia. Pengajuan patennya bahkan sudah diajukan sejak Desember 2024 lalu.
Dalam dokumen patennya, Baidu menyebut bahwa teknologi ini dirancang untuk menciptakan komunikasi emosional yang lebih mendalam antara manusia dan hewan peliharaan. Meski masih dalam tahap awal pengembangan, proyek ini dinilai memiliki potensi besar di masa depan.
Teknologi ini dirancang untuk menerjemahkan suara hewan, seperti suara anjing menggonggong atau kucing mengeong, menjadi kalimat yang dapat dipahami manusia. Inovasi ini dianggap sebagai langkah awal menuju komunikasi lintas spesies, layaknya kisah fiksi dalam film Dr. Doolittle, di mana manusia bisa berbicara dengan hewan. Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja teknologi ini?