Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto 2a.jpg
Ericsson resmi meluncurkan edisi kedua dari Hackathon: Indonesia’s NextGen Digital Sprint with 5G and AI (doc. Ericsson)

Intinya sih...

  • Ericsson meluncurkan Hackathon: Indonesia’s NextGen Digital Sprint with 5G and AI untuk menumbuhkan talenta digital di Indonesia.

  • Hackathon ini bertujuan mendukung proyeksi Indonesia sebagai salah satu dari lima besar ekonomi dunia berdasarkan PDB pada 2045.

  • Peserta ditantang untuk menghadirkan solusi berbasis 5G dan AI bagi sektor manufaktur, pertambangan, pertanian, dan perdagangan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ericsson resmi meluncurkan edisi kedua dari Hackathon: Indonesia’s NextGen Digital Sprint with 5G and AI, merupakan kompetisi yang bertujuan untuk menumbuhkan talenta digital dengan mengundang startup dan tim akademisi dari seluruh Indonesia untuk mempresentasikan ide terbaik mereka dalam mempercepat transformasi digital melalui 5G dan AI.

Acara ini sendiri bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Qualcomm.

Dorong penguatan ekonomi digital

Daniel Ode, President Director of Ericsson Indonesia, Singapore, Philippines, and Brunei, memberikan kata sambutan pada acara peluncuran Ericsson Hackathon 2025 (doc. Ericsson)

Hackathon ini bertujuan mendukung proyeksi Indonesia untuk masuk jajaran lima besar ekonomi dunia berdasarkan PDB pada 2045. Melalui inovasi yang berfokus pada sektor-sektor pertumbuhan tinggi di Indonesia, pemanfaatan 5G dan AI akan mendorong penguatan ekonomi digital, salah satu dari tiga prioritas utama dalam Visi Indonesia Digital 2045.

Melanjutkan kesuksesan Hackathon 2024, edisi tahun ini hadir dengan jangkauan lebih luas dan melibatkan lebih banyak peserta, berfokus pada spektrum industri yang lebih beragam, serta bekerja sama dengan lebih banyak mitra global maupun dalam negeri.

Daniel Ode, President Director of Ericsson Indonesia, Singapore, Philippines, and Brunei mengatakan, sebagai pemimpin global di bidang 5G, Ericsson berkomitmen penuh untuk mempercepat transformasi digital Indonesia. Kapabilitas 5G yang andal, aman, dan tangguh membuka peluang penerapan AI dalam skala besar.

"Karena itu, pada edisi kedua Hackathon ini kami memperluas cakupan dengan memberdayakan talenta lokal, startup, dan pengembang untuk menghadirkan solusi nyata berbasis 5G dan AI yang mendorong inovasi lintas industri. Melalui kolaborasi dengan pemerintah, industri, dan para mitra, kami optimistis dapat bersama-sama mewujudkan visi Indonesia Digital 2045,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Manfaat yang bisa didapatkan peserta

Peserta ditantang untuk menghadirkan solusi berbasis 5G dan AI bagi sektor manufaktur, pertambangan, pertanian, dan perdagangan.

Sepanjang kompetisi, peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman langsung bekerja menggunakan teknologi mutakhir, tetapi juga bimbingan dari para pakar industri global.

Sepanjang kompetisi, Kemenperin akan memainkan peran penting dalam menjembatani para inovator dengan pelaku industri, sehingga menciptakan manfaat bersama yang pada akhirnya berkontribusi dalam mendorong percepatan transformasi digital di sektor industri.

"Melalui ajang ini, kami menyediakan kesempatan kompetisi sehat bagi para generasi muda yang harapannya dapat memacu mereka untuk bereksperimen, berkolaborasi lintas disiplin, dan menghasilkan prototipe sebagai solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sektor industri, khususnya industri manufaktur di Indonesia,"imbuh Drs. Masrokhan, MPA., CGCAE, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Kemenperin Republik Indonesia.

Informasi pendaftaran

Sementara itu, Sonny Hendra Sudaryana, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, menekankan bahwa Indonesia diproyeksikan akan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital pada tahun 2030 dan kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi hanya melalui pendidikan formal.

"Inisiatif seperti Hackathon ini krusial dalam memperkuat pipeline talenta digital nasional. Selain itu, inovasi 5G dan AI yang lahir dari Hackathon 2025 siap diimplementasikan di dunia nyata, sejalan dengan prioritas nasional untuk mempercepat transformasi digital,” Sonny mengatakan.

Nies Purwati, Senior Director of Government Affairs for Southeast Asia and Pacific at Qualcomm International Inc., menambahkan bahwa Hackathon 2025 mencerminkan komitmen Qualcomm dalam menghadirkan inovasi, kreativitas, dan produktivitas melalui teknologi wireless communication demi peningkatan kualitas hidup.

Qualcomm terus mencari solusi AI yang canggih dan terbaik. Mereka percaya bahwa AI memegang peran transformatif di hampir setiap industri, mengubah cara bisnis beroperasi, mengambil keputusan, dan menciptakan manfaat lebih.

Pendaftaran dibuka hingga 17 Oktober 2025, dan para pemenang akan diumumkan di dalam sebuah acara yang akan digelar pada 14 November 2025, dengan total hadiah senilai Rp190 juta. Informasi lengkap mengenai cara mendaftar Hackathon serta berbagai peluang pembelajaran tersedia di situs www.ericsson.com/indonesia-hackathon.

Editorial Team