Dulu, Android merupakan sistem operasi yang terasa sangat sederhana di mana versi awalnya bahkan belum memiliki fitur dasar seperti multi-touch, copy-paste atau auto-rotate. Tapi setelah lebih dari 15 tahun berkembang, Android sudah jauh berubah. Banyak fakta-fakta mengenai Android yang dulu dianggap benar kini sudah ketinggalan zaman, karena sistem operasi tersebut dan perangkat yang menjalankannya, terus berevolusi menjadi jauh lebih canggih, intuitif dan serbaguna dari generasi-generasi sebelumnya. Berikut 7 fakta terkait Android yang tidak lagi benar di 2025.
7 Fakta Mengenai Android yang Tidak Lagi Benar di 2025

Intinya sih...
HP Samsung murah sudah layak dibeli dengan spesifikasi mumpuni dan jaminan update OS yang lebih panjang.
iPhone dan Google Pixel kamera terbaik, tetapi brand Tiongkok seperti Xiaomi, OPPO, vivo, dan OnePlus berhasil menyaingi.
Android sudah melakukan optimalisasi untuk aplikasi berjalan di latar belakang sehingga pengguna tidak perlu lagi repot menutup aplikasi setelah menggunakannya.
1. HP Samsung yang murah tidak bagus
Selama bertahun-tahun, HP Android murah dianggap jelek. HP Samsung di kelas entry-level seperti seri Galaxy J dan Galaxy Pocket misalnya, dulu sering dicap buruk dengan performa dan baterai yang mengecewakan. Namun sekarang, HP Samsung murah sudah jauh lebih baik dan layak dibeli. HP-HP tersebut memang tidak selalu unggul soal fitur dan spesifikasi dibanding kompetitornya, tapi umumnya menawarkan spesifikasi yang cukup mumpuni dan unggul dalam hal jaminan update OS yang lebih panjang. HP Samsung kelas bawah dengan harga Rp1 jutaan seperti Galaxy A07 bahkan telah mendukung refresh rate 90Hz dan penyimpanan berbasis UFS.
2. iPhone dan Google Pixel punya kamera terbaik
Apple mulai serius meningkatkan kemampuan kamera iPhone mereka sejak awal tahun 2010-an. Google pun menyusul dengan Pixel generasi pertama di 2016 dan banyak pengguna bahkan menggunakan aplikasi kamera milik Pixel (yang dikenal punya pemrosesan gambar terbaik pada masanya) di HP Android brand lain demi kualitas foto yang lebih baik. Kini, meski iPhone dan Pixel tetap mampu menghasilkan foto yang menawan, berbagai brand Tiongkok seperti Xiaomi, OPPO, vivo dan OnePlus berhasil menyaingi atau bahkan melampaui keduanya lewat kombinasi hardware canggih, pemrosesan gambar yang makin matang dan fitur-fitur cerdas.
3. Pengguna harus menutup aplikasi setelah menggunakannya
Dulu di masa-masa awal Android, menutup aplikasi setelah menggunakannya dianggap penting agar baterai HP lebih awet dan RAM lebih lega. Caranya biasanya dengan menutup aplikasi lewat menu multitasking atau menggunakan aplikasi task killer untuk benar-benar memastikan aplikasi terkait sudah tidak berjalan di latar belakang. Sekarang di 2025, Android sudah banyak melakukan optimalisasi untuk aplikasi yang berjalan di latar belakang sehingga pengguna tidak perlu lagi repot-repot menutup aplikasi setelah menggunakannya.
4. Android versi stock minim fitur
Dulu, Android versi stock sangat dibanggakan karena minim fitur jika dibandingkan UI buatan brand lain seperti LG dan Samsung yang lebih kaya fitur, meski pada akhirnya harus mengorbankan performa. Namun dalam lima hingga enam tahun terakhir, Android versi stock telah jauh lebih matang dengan beberapa fitur keren seperti perekam layar, screenshot bergulir, mode satu tangan, hingga fitur inovatif seperti Live Caption dan perlindungan dari pencurian. Meski UI seperti One UI, Hyper OS dan Oxygen OS masih menawarkan lebih banyak fitur, Android versi stock kini sudah cukup lengkap.
5. Software buatan Samsung sangat lemot
Samsung dulu dikenal dengan UI bernama Touch Wiz yang berat dan lemot, terutama di era Galaxy S4 karena ada banyak fitur yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan, namun tetap dihadirkan. Kini, Samsung telah beralih ke One UI yang dianggap sebagai salah satu UI terbaik di HP Android, bukan hanya karena lebih ringan, tapi juga istimewa secara desain dan visual. Performa One UI di 2025 terbilang memuaskan, di mana di HP terjangkau seperti Galaxy A07 dan Galaxy A17 pun tidak ada masalah performa yang berarti. Hal itu menunjukkan kemajuan dari sisi perangkat, Android dan optimalisasi Samsung secara keseluruhan.
6. Perangkat Android akan jadi makin lemot dari tahun ke tahun
Masalah utama yang sering ditemui pada HP Android di akhir tahun 2000-an hingga awal tahun 2010-an adalah penurunan performa dari tahun ke tahun. Misalnya, Galaxy S2 yang awalnya berjalan lancar, biasanya jadi kurang responsif setelah beberapa tahun. Masalah seperti itu disinyalir bisa terjadi karena kurangnya dukungan fitur manajemen penyimpanan bernama TRIM. Nah setelah Google memperkenalkan dukungan TRIM di Android 4.3, performa jangka panjang HP-HP Android mulai membaik. Penggunaan penyimpanan berbasis UFS yang menggantikan EMMC juga menjadi alasan lain mengapa HP Android terkini bisa mempertahankan performanya lebih lama dibanding HP Android di masa lalu.
7. Android tidak ideal di tablet
Pengalaman menggunakan tablet Android pada awalnya tidak begitu memuaskan karena sistem operasi tersebut belum dioptimalkan untuk perangkat dengan layar besar. Google kemudian memperbaikinya lewat Android Honeycomb di 2011, yang memang dibuat khusus untuk tablet dan disempurnakan lagi lewat Android Ice Cream Sandwich agar Android versi HP dan tablet bisa seragam. Meski sempat terkendala karena banyak aplikasi belum mendukung format tampilan tablet, kini Android di tablet sudah jauh lebih matang berkat pembaruan seperti Android 12L dan aturan layout adaptif untuk semua aplikasi.
Itulah tadi ulasan mengenai beberapa fakta tentang Android yang tidak lagi benar di 2025. Setuju dengan ulasan di atas?