ilustrasi pompa air (freepik.com/wirestock)
Setelah Ibu Susi Pudjiastuti memberikan tanggapan yang menarik perhatian warganet di media sosial X, banyak dari mereka mulai berbagi pengalaman mengenai penerapan teknologi yang dilakukan oleh petani milenial Gapoktan Parangtritis di Bantul, DIY. Salah satu cuitan di X menyebutkan bahwa penerapan teknologi tersebut sangat sederhana, yaitu menggunakan pemrograman dasar pada Arduino UNO. Selain itu, petani milenial dalam unggahannya juga menjelaskan bahwa teknologi ini dapat diterapkan selama terhubung dengan koneksi internet yang memungkinkan pengaturan switch on/off pada pompa air atau sprinkle yang digunakan untuk penyiraman.
Cuitan lain dari netizen X juga menyebut bahwa teknologi ini dapat menggunakan Smart Portable Plug yang telah terhubung dengan Google Assistant.
"Sebetulnya mekanismenya menggunakan saklar on/off wireless, Bu. Pompa air akan dicolokkan ke sana. Contoh yang bisa dipakai adalah Bardi yang dapat dikendalikan melalui aplikasi mobile. Saklar harus terhubung ke jaringan internet dan untuk sisanya hanya pemasangan pipa air biasa," ungkap @adiatmabani dalam cuitannya sebagai tanggapan terhadap respon Ibu Susi.
Inovasi yang dilakukan oleh Gapoktan Parangtritis ini menjadi contoh inspiratif bagi banyak petani lain untuk mengadopsi teknologi canggih dalam praktik pertanian mereka. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh seperti Ibu Susi Pudjiastuti, harapannya akan lebih banyak lagi petani terinspirasi untuk mengeksplorasi dan menerapkan solusi berbasis teknologi yang dapat membantu mereka menghadapi tantangan serta meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan. Semoga petani milenial di seluruh Indonesia makin maju dan inovasinya terus berkembang. Salut!