ilustrasI Hotel (unsplash.com/Sasha Kaunas)
Dipaparkan oleh Adithya Nugraputra, Head of Consulting PT Ensign InfoSecurity Indonesia, lanskap serangan siber di Indonesia sepanjang tahun 2024 menunjukkan pola yang konsisten dengan tahun sebelumnya. Akan tetapi, tren juga memunculkan sasaran baru.
Sektor teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT) masih menjadi sektor paling rentan terhadap serangan, disusul oleh sektor keuangan, perbankan dan asuransi, serta layanan publik. Namun yang menarik, sektor perhotelan (hospitality) mulai masuk radar para pelaku ancaman siber sebagai target baru. Ini diprediksi karena meningkatnya digitalisasi layanan dan volume data sensitif yang dikelola oleh industri ini.
Adapun dari sisi bentuk serangan, denial-of-service (DoS) menjadi metode yang paling dominan sepanjang 2024, mencakup hampir setengah dari seluruh insiden yang terdeteksi. Di posisi kedua, kebocoran data (data leakage) menyumbang sekitar 25% dari total jenis serangan.
"Kami melihat banyaknya organisasi di Indonesia yang mengalami peretasan tanpa sepengetahuan mereka, Seiring dengan percepatan transformasi digital, pelaku kejahatan siber menjadi semakin canggih, ditambah lagi dengan adopsi kecerdasan buatan (AI) yang memperkuat kemampuan mereka.” ujar Adithya pada Rabu (23/7/2025) di Jakarta.