Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Google Cloud Perkuat Keamanan Siber Indonesia Lewat Program BerdAIa

PXL_20250717_064316542.jpg
Event “Google Cloud: “Bolstering Cyber Resilience with AI-Powered Security Operations” di Jakarta, pada Kamis (17/07/2025) (IDN Times/Misrohatun)
Intinya sih...
  • Google Cloud meluncurkan "Indonesia BerdAIa untuk Keamanan Siber" untuk memperkuat ketahanan siber sektor ekonomi utama dan lanskap digital Indonesia.
  • Peluncuran Data Region Operasi Keamanan Google Cloud di Indonesia memungkinkan organisasi untuk beralih dari strategi keamanan reaktif menjadi proaktif dengan mengurangi kerugian terkait serangan siber.
  • Program ini akan membekali perusahaan dengan panduan defender's advantage, penilaian mandiri, rekomendasi praktik terbaik, pengembangan strategi keamanan, penerapan platform Google Security Operations yang didukung AI, dan pelatihan SDM.

Google Cloud meluncurkan "Indonesia BerdAIa untuk Keamanan Siber", sebuah program yang berfokus pada keamanan siber dalam memberdayakan organisasi dengan solusi, keahlian, dan pelatihan Google Cloud Security untuk memperkuat ketahanan siber sektor ekonomi utama dan lanskap digital Indonesia. 

Acara ini merupakan bagian dari Bisnis Amerika Serikat untuk Indonesia (BISA), sebuah inisiatif oleh US-ASEAN Business Council dan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang menyoroti kontribusi dan komitmen bisnis Amerika Serikat (AS) di Indonesia di berbagai sektor, seperti investasi, ketenagakerjaan, industrialisasi, pertumbuhan ekonomi, dan lainnya. 

Melalui kemitraan dengan Google Cloud ini, BISA bertujuan untuk mendukung transformasi digital dan adopsi AI canggih dalam operasi keamanan modern di seluruh Indonesia. Hal ini diumumkan dalam event “Google Cloud: “Bolstering Cyber Resilience with AI-Powered Security Operations” di Jakarta, pada Kamis (17/07/2025).

Peluncuran Data Region Operasi Keamanan

Riset menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan tools platform keamanan canggih dan threat intelligence berbasis AI, organisasi Indonesia dapat beralih dari strategi keamanan yang bersifat reaktif menjadi proaktif, sehingga dapat mengurangi kerugian terkait serangan siber setidaknya sebesar Rp29 triliun (US$1,8 miliar) selama lima tahun ke depan.

Komponen utama program ini adalah peluncuran Data Region Operasi Keamanan Google Cloud di Indonesia, yang di-hosting di pusat data Google Cloud di Jakarta.

Data Region baru ini memungkinkan lebih banyak organisasi di Indonesia, termasuk lembaga pemerintah dan perusahaan di industri yang teregulasi untuk bisa memanfaatkan platform Google Security Operations yang didukung (artificial intelligence/AI) ....dan berbasis intelijen, sambil tetap mematuhi persyaratan lokal terkait residensi data mereka.

A

PXL_20250717_083357172.jpg
Fanly Tanto, Country Director, Indonesia, Google Cloud (IDN Times/Misrohatun)

Fanly Tanto, Country Director, Indonesia, Google Cloud mengatakan bahwa kerugian finansial dan reputasi akibat pelanggaran data berakar dari tiga masalah keamanan yang paling mendasar seperti besarnya jumlah ancaman (threat overload), pekerjaan manual (toil), dan kesenjangan keahlian (talent gap) yang makin melebar.

"Dengan adanya platform operasi keamanan berbasis AI, threat intelligence yang dapat ditindaklanjuti dalam skala yang tak tertandingi, pakar dari Mandiant, dan aneka pelatihan mendasar, perusahaan dapat menerapkan pendekatan modern dalam mendeteksi, menyelidiki, dan merespons ancaman siber secara lebih cepat dan efektif," ujarnya.

Program ini akan membekali perusahaan dengan panduan defender's advantage untuk melindungi aset terpenting mereka.

Pemanfaatan program

Program ini memanfaatkan framework transformasi keamanan dan rangkaian solusi lengkap Google Cloud yang telah teruji, ditambah dukungan para pakar keamanan terdepan dan ekosistem mitra Managed Security Service Provider (MSSP).

Program ini akan memfasilitasi:

  • Penilaian mandiri terhadap upaya pengamanan siber yang ada di organisasi di empat area inti, yaitu tata kelola keamanan, arsitektur keamanan, pertahanan siber, dan manajemen risiko keamanan.

  • Penyampaian rekomendasi praktik terbaik secara mendalam untuk meningkatkan postur keamanan, berdasarkan profil risiko khusus dan kematangan keamanan organisasi saat ini.

  • Pengembangan strategi dan roadmap khusus organisasi untuk membangun, mengoptimalkan, atau mentransformasi operasi keamanan atau pusat operasi keamanan (Security Operations Center / SOC) organisasi tersebut.

  • Penerapan platform Google Security Operations yang didukung AI dan berbasis intelijen untuk mengurangi toil serta mempercepat deteksi, investigasi, dan respons ancaman.

  • Perumusan dan pelacakan indikator performa utama (KPI), yang meliputi Mean Time to Detect (MTTD) dan Mean Time to Respond (MTTR), untuk mengukur peningkatan efektivitas keamanan dan berbagai perbaikan yang dihasilkan oleh Google Security Operations seiring waktu.

  • Penerapan sistem managed threat defense atau opsi SOC yang dikelola bersama untuk organisasi yang membutuhkan dukungan berkelanjutan, termasuk akses ke pakar frontline Mandiant yang menyediakan layanan deteksi, investigasi, dan respons ancaman 24/7.

  • Kesiapan siber untuk SDM melalui pelatihan on-demand, dipandu instruktur, atau praktik langsung, yang dapat diakses melalui platform pelatihan seperti Google Cloud Skills Boost untuk Organisasi dan Mandiant Academy.

Dalam program ini, Google Cloud dan para mitra MSSP juga akan memberikan akses bersubsidi ke lisensi Google Cloud Skills Boost for Organizations dan Mandiant Academy Learning Pass. Dengan memanfaatkan berbagai pelatihan ini, organisasi dapat mengedukasi manajemen senior tentang pertahanan siber, mempersiapkan cloud security engineers dan security operations engineers internal untuk memperoleh sertifikasi profesional, mensimulasikan skenario serangan siber di dunia nyata agar tim keamanan dapat berlatih dan menyempurnakan kemampuan respons insiden serta meningkatkan literasi dan kebersihan siber di seluruh tingkat pengguna dalam perusahaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us