ilustrasi chip AI berkualitas tinggi dari NVIDIA (pexels.com/Stas Knop)
Kehadiran Qwen 2.5-Max mempertegas panasnya persaingan AI di Tiongkok. The Straits Times mencatat, perusahaan seperti ByteDance bahkan buru-buru untuk update model AI mereka 2 hari setelah DeepSeek R1 dirilis.
"Perang model AI tidak lagi hanya antara Tiongkok versus AS - persaingan di dalam Tiongkok juga semakin ketat karena perusahaan-perusahaan seperti DeepSeek, Alibaba, dan lainnya berinovasi dan mengoptimalkan model mereka untuk melayani pasar domestik berskala besar," kata Neil Shah, mitra dan salah satu pendiri Counterpoint Research, dikutip melalui laman ComputerWorld.
Tekanan ini juga memaksa perusahaan AI di Tiongkok berinovasi lebih cepat, ditambah lagi dengan keterbatasan akses chip canggih dalam pengembangan model AI mereka.
"Perusahaan-perusahaan Tiongkok didorong untuk berinovasi lebih jauh karena keterbatasan sumber daya, termasuk akses terbatas ke semikonduktor tercanggih, data berskala global, peralatan, infrastruktur, dan audiens," lanjut Neil Shah, mengutip ComputerWorld.
Dengan investasi yang terus berlangsung dalam industri AI, Alibaba mungkin akan membawa terobosan baru yang tak terbayangkan di masa depan. Namun, apakah model-model seperti Qwen 2.5-Max bisa terus bersaing dengan model-model besar lainnya dari OpenAI? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi yang pasti, Qwen 2.5-Max telah memasuki wilayah persaingan AI yang sebenarnya.