Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Starlink
ilustrasi Starlink (starlink.com/gb)

Intinya sih...

  • Starlink adalah jaringan satelit dirancang oleh SpaceX untuk menyediakan internet cepat di seluruh dunia, terutama di daerah terpencil.

  • Elon Musk menamai Starlink berdasarkan novel The Fault in Our Stars dan layanan ini menyediakan internet rumahan, roaming seluler, dan maritim.

  • Layanan internet Starlink membutuhkan tiga komponen inti: satelit, Antena Starlink, dan Stasiun bumi (Gateaway) agar bisa digunakan pengguna.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Internet seakan menjadi kebutuhan pokok di hampir seluruh aspek kehidupan, dari pendidikan, bisnis, kesehatan, sampai dengan akses informasi global. Namun realitanya, masih banyak wilayah di dunia terutama di daerah terpencil masih belum bisa menikmati koneksi internet cepat dan stabil karena keterbatasan infrastruktur seperti kabel fiber optik atau jaringan seluler.

Teknologi satelit berperan penting sebagai solusi inklusi digital tersebut. Untuk menjawab permasalahan ini, perusahaan antariksa SpaceX yang didirikan oleh Elon Musk meluncurkan sebuah proyek ambisius bernama Starlink. Starlink telah muncul sebagai solusi teknologi revolusioner yang bisa digunakan pengguna di seluruh dunia, khususnya wilayah terpencil yang masih kesulitan untuk mengakses internet. Yuk, lebih jauh berkenalan dengan Starlink lewat artikel ini!

1. Starlink ialah sebuah jaringan satelit yang dirancang oleh SpaceX

ilustrasi Starlink (starlink.com/gb/residential)

Starlink ialah sebuah jaringan satelit yang dirancang oleh SpaceX yang dimiliki oleh Elon Musk. Ia termasuk layanan internet berbasis satelit yang bertujuan untuk menyediakan internet cepat berlatensi rendah ke seluruh dunia, khususnya di daerah terpencil dan minim infrastruktur internet tradisional seperti kabel fiber atau seluler. Dilansir kanal resmi starlink.com, Starlink melabeli dirinya sebagai konstelasi satelit tercanggih di dunia yang menggunakan orbit bumi rendah. Posisinya yang berada lebih dekat ke atmosfer bumi memungkinkan satelit Starlink untuk punya latensi dan waktu transfer lebih rendah antara pengguna dengan satelit. Hal ini dapat meningkatkan performa pengguna dalam melakukan streaming, bermain game, maupun panggilan vidio.

2. Kisah di balik nama Starlink oleh Elon Musk

ilustrasi Starlink (starlink.com/gb/roam)

Mengapa Elon Musk menamai jaringan satelit miliknya ini bernama Starlink? Ternyata terdapat sebuah kisah dari balik nama Starlink ini. Elon Musk terinspirasi dari novel The Fault in Our Stars karya dari penulis Amerika, John Green, yang merujuk pada sebuah kalimat dari Julius Carsar karya Shakespeare “The fault, dear Brutus, is not in our stars, but in ourselves, that we are underlings.”

Ungkapan tersebut seolah permainan makna yang merujuk pada stoikisme, yakni kemampuan untuk tidak menetapkan batasan; untuk melihat lebih jauh. Bagaimana pun, Starlink sendiri terletak pada konstelasi satelit geostasioner orbit rendah bumi yang diposisikan sekitar 550 km dari bumi. Mereka berbeda dari satelit pada umumnya yang letaknya 35.000 km.

3. Starlink menyediakan layanan internet rumahan, roaming seluler, dan maritim

ilustrasi Starlink (starlink.com/gb/roam)

Berawal 2021, Starlink secara resmi meluncurkan layanan konektivitas konsumennya di Amerika Utara dengan fokus awal pada perluasan akses internet ke daerah pedesaan dan terpencil. Kemudian pada 2022, mereka berkespansi dengan rencana bisnis berkinerja tinggi dan semakin berkembang sampai dengan saat ini. Starlink dengan cepat mengembangkan cakupan global, pilihan layanan, dan peningkatan kinerjanya. Mereka menyediakan berbagai layanan seperti internet rumahan, roaming seluler, dan maritim. Starlink punya bisnis inti layanan internet berbasis satelit yang melibatkan pembelian kit sekali bayar dan langganan bulanan.

4. Cara kerja Starlink sampai bisa digunakan pengguna

ilustrasi Starlink (starlink.com/gb/roam)

Layanan internet Starlink membutuhkan penguraian tiga komponen inti yang bekerja secara harmonis agar bisa digunakan sampai dengan pengguna. Komponen pertama ialah satelit. Satelit Starlink ini memungkinkan transmisi data yang lebih cepat dibandingkan dengan yang lain dikarenakan mengorbit di LEO yang jaraknya jauh lebih dekat daripada satelit pada geostasioner pada umumya.

Komponen kedua ialah Antena Starlink, sebuah perangkat seukuran pizza yang secara otomatis menyesuaikan sudutnya untuk mempertahankan koneksi yang kuat dengan satelit yang lewat. Kemudian, komponen ketiga adalah Stasiun bumi (Gateaway). Komponen terakhir ini bertindak sebagai jembatan antara jaringan satelit dan internet global.

Sebagai contoh ketika pengguna melakukan streaming video, sinyal tersebut bergerak dari antena mereka ke satelit, kemudian melalui konstelasi yang terhubung laser ke stasiun bumi, dan akhirnya ke server konten. Dari sebuah layanan internet yang menjadi solusi inklusi digital, Starlink menjadi konstelasi satelit tercanggih yang  bisa digunakan pengguna di seluruh dunia, khususnya wilayah terpencil yang kesulitan untuk mengakses internet. Apa kamu sudah pernah mencoba layanan internet satu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team