Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
daniel-romero-zy3IdLUqGH8-unsplash.jpg
ilustrasi kamera HP (Unsplash/Daniel Romero)

Intinya sih...

  • Kabel HDMI mahal tidak menjamin kualitas lebih baik daripada kabel HDMI murah, selama memenuhi standar spesifikasi dan digunakan dalam jarak wajar.

  • Megapiksel besar di kamera HP tidak selalu berarti kualitas lebih baik, faktor lain seperti sensor dan lensa juga berpengaruh.

  • Ukuran TV yang besar tidak otomatis berarti kualitas menonton lebih baik, faktor lain seperti resolusi dan jarak duduk juga penting.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, banyak sekali mitos dan kesalahpahaman yang beredar dan dipercaya begitu saja oleh banyak orang. Mulai dari anggapan bahwa megapiksel atau MP yang besar pada kamera HP selalu berarti kualitas lebih baik hingga keyakinan bahwa antivirus wajib dipasang di setiap perangkat, informasi semacam itu seringkali menyesatkan. Maka dari itu, penting untuk membedakan fakta dari sekadar asumsi agar bisa memanfaatkan teknologi dengan lebih bijak. Berikut 7 diantaranya.

1. Kabel HDMI mahal punya kualitas yang lebih bagus

Kabel HDMI mahal tidak akan memberikan kualitas gambar atau suara yang lebih baik dibanding kabel HDMI murah, selama keduanya memenuhi standar spesifikasi dan digunakan dalam jarak wajar (1–5 meter). Sinyal digital bersifat biner, jadi hasilnya akan sama alias tidak ada peningkatan kualitas hanya karena harganya tinggi. Membeli kabel HDMI lebih mahal hanya masuk akal untuk alasan durabilitas (jika sering dicabut-colok) atau kebutuhan khusus seperti jarak sangat panjang di atas 15 meter. Untuk pemakaian rumah sehari-hari, kabel HDMI bersertifikasi dengan harga terjangkau sudah lebih dari cukup.

2. Megapiksel (MP) yang besar di kamera HP selalu berarti kualitas lebih baik

Banyak yang masih membanggakan kamera HP dengan resolusi besar seperti 200MP seolah itu jaminan kualitas foto terbaik. Padahal, megapiksel lebih menentukan ukuran gambar, bukan kualitasnya. Kamera 12MP dengan sensor besar, lensa bagus dan software apik bisa menghasilkan foto yang jauh lebih baik daripada kamera dengan megapiksel tinggi dengan lensa murahan. Salah satu contohnya adalah Apple yang bertahun-tahun setia pada kamera 12MP, namun tetap bisa menghasilkan foto berkualitas tinggi melebihi HP Android dengan kamera beresolusi tinggi.

3. TV dengan ukuran lebih besar selalu berarti kualitas menonton lebih baik

ilustrasi TV (Unsplash/Adam Kenton)

Ukuran TV yang besar sering dianggap otomatis lebih baik, padahal tidak selalu begitu. Kenyamanan menonton tidak hanya ditentukan oleh ukuran layar, tapi juga faktor lain seperti resolusi, jarak duduk, pencahayaan ruangan dan panel yang digunakan. Layar terlalu besar dengan resolusi rendah justru bisa membuat piksel terlihat jelas dan mata cepat lelah. Menurut panduan Society of Motion Picture and Television Engineers, idealnya layar mencakup 30° bidang pandang yaitu jarak duduk sekitar 1,2–1,6 kali ukuran diagonal layar. Artinya, untuk TV 55–65 inci dengan resolusi 4K, posisi terbaik adalah sekitar dua hingga tiga meter.

4. Antivirus wajib dipasang di setiap perangkat

Windows dulu membuat banyak orang percaya bahwa semua perangkat butuh antivirus mahal, padahal sekarang sistem operasi modern seperti macOS, Windows 10/11 dan Linux sudah punya perlindungan bawaan yang bisa diandalkan. Jika pengguna berhati-hati seperti tidak sembarangan mengunduh file di internet, bisa mengenali phishing dan menggunakan pemblokir iklan, biasanya perlindungan bawaan itu sudah lebih dari cukup. Membeli antivirus tambahan hanya akan memperberat sistem tanpa manfaat berarti, meski bisa berguna untuk perangkat yang digunakan anak-anak, pengguna awam atau perusahaan besar.

5. Gadget yang lebih baru selalu lebih baik

Terdapat obsesi yang cukup aneh untuk langsung membeli gadget generasi terbaru ketika dirilis seakan generasi sebelumnya sudah ketinggalan jaman. Sejumlah brand memang diuntungkan oleh pola pikir semacam itu karena membuat orang terjebak dalam siklus upgrade, padahal faktanya HP flagship tahun lalu masih lebih kencang dari HP mid-range tahun ini dan laptop berusia 2–3 tahun tetap sanggup menjalankan kebutuhan sehari-hari dengan baik. Cara memilih yang lebih cerdas adalah membeli gadget yang sedikit lebih lama dengan harga diskon, karena performanya masih bisa diandalkan dan di sisi lain, tetap menghemat uang.

6. PC gaming yang mahal langsung membuat jago bermain game

ilustrasi PC gaming (Unsplash/Maverick Timotius)

Membeli PC gaming yang mahal lengkap dengan mouse, keyboard atau headphone kelas atas tidak otomatis membuat seseorang jago bermain game. Skill dan refleks tetap lebih menentukan dibanding harga perangkat itu sendiri. PC gaming mahal memang bisa menyajikan kualitas visual terbaik dan frame-rate tinggi, tapi bukan berarti skill pemain jadi lebih baik. Yang lebih penting justru performa seimbang seperti frame-rate stabil lebih berguna daripada frame-rate tinggi tapi tidak konsisten, monitor dengan input lag rendah lebih baik daripada yang punya resolusi tinggi dan koneksi internet yang stabil.

7. Garansi tambahan layak untuk diambil

Sebagian besar perangkat seperti HP, laptop dan TV sebenarnya sudah dilengkapi garansi bawaan yang menanggung berbagai kerusakaan, meski tidak mencakup semuanya. Mengambil garansi tambahan sering kali tidak sepadan, karena jika ada kerusakan serius, biaya perbaikan di tempat servis biasanya lebih murah daripada biaya garansi tambahan. Selain itu, jika pengguna rutin merawat perangkat atau sering menggantinya tiap beberapa tahun sekali, kemungkinan membutuhkan perbaikan setelah masa garansi bawaan berakhir sangat kecil. Singkatnya, garansi bawaan sudah sangat cukup.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa mitos teknologi yang harusnya tidak dipercaya. Pernah mempercayai salah satu mitos di atas?

Editorial Team