Apakah kecerdasan buatan (AI) suatu hari nanti bisa memiliki naluri keibuan seperti manusia? Pertanyaan ini kembali mencuat setelah Geoffrey Hinton, sosok yang dikenal sebagai “Godfather of AI”, mengusulkan ide kontroversial, menanamkan maternal instinct ke dalam sistem AI agar teknologi tersebut dapat benar-benar peduli pada manusia. Hinton, ilmuwan komputer peraih Nobel sekaligus mantan eksekutif Google, juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa AI berpotensi menjadi ancaman serius bagi umat manusia.
Pada konferensi Ai4 di Las Vegas, Agustus 2025 lalu, Hinton menyebut peluang AI memusnahkan manusia berada di kisaran 10–20 persen. Ia menilai bahwa upaya perusahaan teknologi untuk memastikan manusia tetap dominan atas sistem AI adalah strategi yang keliru. Menurutnya, AI pada akhirnya akan jauh lebih pintar dan mampu mengakali pembatasan apa pun yang diterapkan padanya.
