Perusahaan raksasa kecerdasan buatan (AI), OpenAI, digugat secara hukum karena tuduhan yang sangat serius. Setidaknya tujuh tuntutan hukum diajukan di pengadilan negara bagian California, Amerika Serikat (AS), terkait ChatGPT yang dituduh mendorong penggunanya melakukan bunuh diri. Empat dari gugatan tersebut merupakan kasus wrongful death atau kematian yang diakibatkan oleh kelalaian, termasuk remaja dan orang dewasa.
Tuntutan hukum ini menyoroti bagaimana chatbot populer itu berubah dari alat bantu menjadi entitas yang dinilai manipulatif secara psikologis bagi penggunanya. Para penggugat, yang diwakili oleh Social Media Victims Law Center, menuduh OpenAI merilis model GPT-4o tanpa pengamanan yang memadai. Kasus ini membuka kembali perdebatan tentang tanggung jawab etis perusahaan OpenAI terhadap kesehatan mental penggunanya.
