ilustrasi hacker (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Di sisi pemerintah, Ministry of Science and ICT (MSIT) melakukan investigasi penuh dan mengirimkan tim ahli untuk membantu investigasi. Perusahaan diminta memberikan laporan lengkap, paling lambat keesokan harinya setelah waktu insiden, pukul 14:10.
MSIT juga menyediaka tenaga ahli pukul 20:00 untuk membantu SK Telecom. Raksasa telekomunikasi ini juga mengumumkan berhenti menerima pelanggan baru karena insiden peretasan.
Kemudian, mereka menghubungi seluruh konsumen, menginformasikan bahwa pengguna berpotensi terdampak oleh infeksi malware dan data sensitif mungkin terekspos.
Saat itu, SK Telecom akan memblokir secara menyeluruh dan secara teknologi pertukaran kartu SIM ilegal serta pertukaran terminal ilegal. Meski begitu, jika ada kerusakan, maka mereka akan 100 persen bertanggung jawab.
Adapun server yang terkena malware adalah Linux. Diharapkan admin yang menggunakan server jenis ini untuk mengetahuinya karena ancaman justru akan lebih berbahaya dibanding Windows. Orang-orang beranggapan bahwa Linux aman dari serangan malware.