Durov yang berkewarganegaraan Rusia meninggalkan Rusia pada 2014 setelah ia kehilangan kendali atas Vkontakte, saingan Facebook di Rusia. Setahun sebelumnya, ia telah mendirikan Telegram sebagai aplikasi tanpa sensor dan rahasia untuk berkomunikasi. Perusahaan ini sekarang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Pria berusia 39 tahun itu memiliki kewarganegaraan Prancis dan UEA.
Telegram berfungsi sebagai aplikasi perpesanan standar, seperti iMessage atau WhatsApp, tetapi juga menjadi tuan rumah bagi saluran dan grup tempat sejumlah besar orang dapat menyiarkan ide dan berkomunikasi.
Popularitas Telegram sebagian berakar pada langkah yang diambilnya untuk memungkinkan hosting grup obrolan besar hingga 200.000 orang, pada saat media sosial lain, seperti WhatsApp, mengambil langkah untuk mengurangi ukuran grup dalam upaya memerangi disinformasi.
Fungsi-fungsi lainnya termasuk berbagi file besar. Platform juga tidak punya batasan dalam berbagi tautan dan bot yang dapat berinteraksi dengan pengguna di dalam saluran, membantu menjadikannya alat yang ampuh untuk organisasi dan koordinasi sosial.
Kemampuan-kemampuan tersebut, dikombinasikan dengan moderasi minimal aplikasi, menjadikannya tempat berlindung bagi individu dan kelompok yang dilarang dari platform lain seperti Twitter dan Facebook.