Jakarta, IDN Times — Dalam ajang National Technology Summit 2025, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, memaparkan wawasan terkait arah perkembangan ekosistem internet nasional untuk tahun 2026.
Mengusung tema “We LINK The Nation for Sustainable Future”, acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Linknet dan APJII.
Dalam paparannya, Arif menyoroti tiga tren utama yang diyakini akan menjadi pilar transformasi internet tanah air. Pertama adalah pergeseran dari mobile internet ke fixed broadband. Menurut data yang disampaikan, peningkatan kualitas akses internet akan mendorong 61,30% rumah tangga yang belum berlangganan untuk beralih ke koneksi tetap (fixed broadband).
"Digitalisasi semakin meningkat, sekarang semua serba online. Kebutuhan akan koneksi stabil dan berkecepatan tinggi juga semakin jadi prioritas," ungkapnya pada Rabu (5/11/2025) di Jakarta.
Tren kedua, yang disebut Arif sebagai Open Access Trend, diprediksi akan mengubah paradigma bisnis penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP). Jika selama ini kompetisi berfokus pada siapa yang mampu membangun infrastruktur terbesar, maka pada 2026 pertanyaannya bergeser menjadi siapa yang mampu memberikan layanan terbaik.
"Perdebatan di 2026 bukan lagi tentang siapa yang membangun, tetapi siapa yang bisa menjual layanan terbaik," ujar Arif.
Perubahan ini diharapkan menciptakan iklim kompetisi yang lebih sehat dan efisien, dengan fokus pada inovasi layanan alih-alih kepemilikan aset.
