Qualcomm Technologies, Inc menggelar acara Snapdragon Southeast Asia Summit 2025, di W Singapore Sentosa Cove Hotel, Singapura, Rabu (26/2/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Pihak Qualcomm juga menampilkan praktek secara langsung dari fitur kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) pada Snapdragon X Series. Salah satunya berkolaborasi dengan Microsoft melalui Copilot+ PC. Qualcomm meyakini fitur AI ini bekerja efektif membantu berbagai aktivitas dan kebutuhan manusia.
Snapdragon Southeast Asia Summit 2025 ini menghadirkan beberapa demo booth untuk memamerkan keunggulan Snapdragon X Series. Di antaranya menampilkan bagaimana program ini bekerja menghasilkan audio sesuai dengan yang kita inginkan. Misalnya, dalam sebuah lagu, program ini mampu memilah output audio yang kita inginkan seperti hanya suara instrumen musik tanpa vokal suara penyanyi, ataupun sebaliknya.
Booth lainnya menampilkan bagaimana chipset ini mampu membantu manusia saat bermusik. Di mana, program ini bisa mengubah suara gitar sesuai dengan yang kita inginkan. Bahkan suara gitar listrik yang keluar bisa dengan mudah diganti menjadi suara piano.
Qualcomm sendiri menyematkan fitur AI noise cancellatiom, sehingga suara yang direkam melalui perangkat lebih jernih. Meski berada di luar ruangan, suara yang masuk melalui mikrofon di perangkat dengan chipset Snapdragon X series akan jauh lebih baik kualitasnya.
Kemudian, ada pula yang mendemonstrasikan sebuah gambar visual animasi, diubah warnanya dengan mudah melalui AI. Selain itu, video yang tadinya patah-patah disulap menjadi lebih halus.
Perusahaan teknologi yang berpusat di San Diego, California ini pun menjamin, berbagai proyek itu bisa dikerjakan tanpa membuat perangkat ngelag.
Qualcomm pun menyebut, semua kerja ini dapat dengan mudah dilakukan dengan efektif tanpa memberatkan dapur pacu perangkat.
Vice President Product Management Qualcomm Technologies, Nitin Kumar menegaskan Snapdragon X Series membuat daya tahan batrei jauh lebih hemat ketimbang kompetitornya. Berbeda dengan laptop konvensional pada umumnya, beban kerja CPU lebih ringan karena tugasnya disebarkan ke NPU. Dampaknya penggunaan baterai lebih ringan.
Bahkan dalam pemakaian aplikasi seperti streaming melalui Netflix, batrei yang dihemat tembus hingga 106 persen. Lalu saat membuka Office 365 hemat 103 persen.