Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
update BIOS ASRock (asrock.com)

Melakukan update BIOS (Basic Input/Output System) adalah salah satu proses yang termasuk dalam siklus pemeliharaan komputer. Meski begitu, proses update ini kerap memberi pengalaman membingungkan, terutama jika kamu seorang pemula yang sedang mempertimbangkan untuk memperbarui BIOS ke versi beta. Versi beta sendiri berarti bahwa update BIOS tersebut memperbaiki masalah yang terjadi di versi BIOS sebelumnya, namun, belum diuji secara menyeluruh oleh produsen.

Secara umum, memperbarui BIOS memberikan beberapa manfaat peningkatan kompatibilitas hardware baru, seperti GPU, peningkatan stabilitas, dan pembaruan keamanan. Namun, ada baiknya untuk tetap waspada karena melakukan update BIOS beta berpotensi membuat sistem komputer kamu menjadi tidak stabil. Artikel ini membantumu mengupas apa saja yang harus kamu pertimbangkan sebelum memperbarui BIOS ke versi beta.

1. Mengganggu stabilitas sistem PC

ilustrasi CPU dengan iGPU (unsplash.com/Irving Marca)

Salah satu alasan utama yang perlu dipertimbangkan sebelum memperbarui BIOS ke versi beta adalah stabilitas. Versi beta biasanya dirilis untuk tujuan pengujian sebelum dan mungkin tidak stabil seperti rilis final atau stable version. Artinya, ada risiko lebih tinggi untuk menemukan bug atau masalah yang berpotensi menyebabkan sistem kamu crash atau menjadi tidak stabil.

Hal ini bisa terjadi karena tidak semua update BIOS yang dirilis oleh produsen motherboard perlu diunduh dan di-install. Jika versi BIOS kamu gunakan saat ini tidak menimbulkan keluhan performa, sebaiknya tidak perlu update BIOS. Oleh karena itu, jika komputer kamu digunakan untuk bekerja sehari-hari tanpa ada keluhan yang berkaitan dengan BIOS, pikirlah sekali lagi sebelum memutuskan update BIOS ke versi beta.

2. Pertimbangkan kompatabilitas dengan hardware

Editorial Team

Tonton lebih seru di