Amerika Serikat memang punya banyak pesona, tidak hanya alam dan perkotaannya, sejarahnya sangat kompleks dan menarik untuk ditilik. Termasuk sejarah-sejarah kelam yang pada akhirnya mendorong kemunculan tempat-tempat horor di sana.
Mulai dari bekas penjara, rumah tempat terjadi tindak kriminal, hingga tempat kerja yang mencabut nyawa para pegawainya. Berikut ulasannya.
Dibuka tahun 1829, penjara ini bergaya Gothic dan punya sejarah mengerikan. Semua tahanan ditempatkan di satu sel tanpa kontak dengan manusia. Bahkan saat mereka dipindahkan, wajah mereka akan ditutup agar tidak bisa melihat dunia luar.
Tempat ini juga pernah dihuni seorang pemimpin gang kelas kakap berjuluk Al Capone. Setahun berada di sana, Al Capone mendekor sel tahanannya dengan beberapa perabot mewah yang masih ada di sini. Penjara ini sudah lama tutup dan kini dijadikan objek wisata mistis di Philadelphia.
Lizzie Borden adalah seorang perempuan yang sempat dicurigai membunuh ibu tiri dan ayah kandungnya di rumah hunian mereka sendiri. Pembunuhan sadis tersebut terjadi di tahun 1800an pada pagi hari. Lizzie dicurigai karena ia berada di rumah saat kedua orang tuanya dibantai, tetapi mengaku tidak mendengar apapun. Padahal rumah mereka tidak seberapa besar.
Namun, pengadilan tidak berhasil membebaskan Lizzie dari dakwaan pembunuhan ganjil tersebut karena kurangnya bukti. Lizzie pindah dari rumahnya beberapa tahun setelah kejadian dan kini rumah tersebut dijadikan hotel dan museum yang dibuka untuk umum. Pihak pengelola berusaha merenovasi rumah Lizzie sesuai dengan tampak aslinya di tahun 1800an.
Hotel inilah yang menginspirasi novel The Shining karya Stephen King. Kisah mistis nyata di baliknya adalah keberadaan pasangan suami istri Freelan Oscar dan Flora Stanley yang 'abadi' di hotel tersebut. Freelan Oscar Stanley sendiri merupakan pemilik dan pengembang hotel ini. Sama dengan hotel Overlook di The Shining, sampai tahun 1980an hotel Stanley hanya buka pada musim panas dan tutup total selama musim dingin karena lokasinya yang susah dijangkau saat salju sedang tebal.
Para staf hotel pun mengaku sering mengalami kejadian tak masuk akal seperti suara piano favorit Flora yang sering berbunyi dan suara tawa anak kecil di lorong hotel. Di tiap kamar, mereka sengaja menyediakan kanal TV khusus yang memutar film The Shining 24 jam penuh. Ada juga tur khusus untuk para tamu yang penasaran dengan spot-spot terseram di hotel tersebut.
Dinamai Shanghai Tunnels karena terowongan gelap dan pengap ini pernah dijadikan tempat menculik orang yang akan diperjualbelikan jadi budak ke Asia Timur pada tahun 1850an. Letaknya di kota Portland, Oregon, Amerika Serikat. Penculik menangkapi para korban dan menyembunyikan mereka di terowongan pengap nan sempit ini sebelum akhirnya mengirim mereka ke berbagai tempat untuk bekerja tanpa dibayar.
Tak sedikit yang mengalami gangguan mental, sakit fisik, dan akhirnya mati sebelum berhasil dikirim. Ada kotak berisi sepatu-sepatu para korban yang memang sengaja disita agar mereka tidak bisa melarikan diri dengan mudah.
Terlihat seperti bangunan yang estetik, ternyata hunian ini pernah jadi milik seorang perempuan kaya bernama Delphine LaLaurie. Semua tampak normal sampai di tahun 1834 gedung ini mengalami kebakaran. Saat damkar dan polisi datang menolong, mereka menemukan banyak jenazah yang ternyata adalah para asisten rumah tangga Madam LaLaurie.
Jenazah tersebut tidak meninggal karena kebakaran melainkan karena disiksa dan dibunuh oleh sang majikan. Saat kebakaran terjadi LaLaurie melarikan diri dan tak pernah tertangkap untuk bertanggungjawab atas kejahatannya. Sempat rusak berat karena kebakaran, bangunan ini dipugar dan sudah beralih hak milik. Gedung ini tak lagi dibuka untuk umum, tetapi turis bisa melihatnya dari luar.
Asylum selalu jadi tempat yang mengerikan apalagi kalau sudah terbengkalai seperti ini. Bangunan ini sempat beroperasi pada 1864 sampai akhirnya ditutup total pada 1994. Di awal pembangunan, gedung ini hanya didesain untuk menampung ratusan pasien. Namun, dalam prosesnya pasien membludak hingga ribuan dan perawatan pun tidak bisa dilakukan maksimal.
Apalagi di masa itu, banyak praktik pengobatan kontroversial seperti penggunaan terapi electroshock dan lobotomi untuk penderita penyakit mental. Ratusan pasien dikabarkan meninggal dunia selama dirawat di sini dan menyisakan kisah seram di bangunan terbengkalai tersebut. Bekas asylum ini dibuka di waktu-waktu tertentu untuk memfasilitasi pecinta wisata sejarah dan mistis.
Mirip dengan Eastern State Penitentiary, tempat horor ini adalah bekas penjara kontroversial yang akhirnya ditutup dan dibiarkan terbengkalai pada tahun 1990. Penjara dengan gaya arsitektur kuno tersebut sempat dijadikan lokasi syuting Shawshank Redemption.
Bukan hanya di film, di dunia nyata penjara tersebut punya banyak kisah tragis seperti terbunuhnya beberapa sipir karena percobaan kabur para tahanan. Para tahanan yang meninggal selama penjara beroperasi juga tidak sedikit, membuatnya dapat julukan bloody prison.
Dari luar terlihat kalau tempat ini adalah bekas pabrik. Tepatnya pabrik pengolahan besi yang cukup besar di Alabama. Beroperasi sejak 1882 sampai 1971, pabrik ini akhirnya tutup total. Barulah sepuluh tahun berselang pihak pemerintah mengakuisisinya dan memberinya gelar historic landmark. Secara rutin, dana akan disisihkan untuk pemugaran. Banyak acara yang diselenggarakan di sini pada waktu-waktu tertentu.
Saat tak ada kegiatan, pabrik ini tampak sepi dan spooky. Banyak legenda urban yang beredar tentang tempat tersebut. Salah satunya keberadaan hantu salah satu pegawai yang mengalami kecelakaan kerja di sana. Kecelakaan tersebut terjadi diduga karena si pegawai tak kuat menghirup aroma gas metana yang akhirnya membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke dalam mesin. Beberapa rekan kerjanya juga turut bersalah karena sengaja meminta si pegawai untuk bekerja di spot yang bukan kebiasaannya. Sejak saat itu arwahnya kadang menghantui pegawai lain yang sedang bekerja.
Hotel lawas ini makin menarik setelah dapat gelar berhantu. Ia bahkan jadi langganan menginap para aktor dan aktris papan atas yang kebetulan harus syuting di Arizona. Gelar horor ini didapat hotel setelah seorang perampok bank meninggal di lobinya. Saat itu ia baru saja selesai beraksi di bank dekat hotel, sempat tertembak tetapi ia bertahan dan justru pergi ke hotel untuk bersembunyi sambil mengambil napas. Namun, tak disangka luka tembak di tangannya membuatnya lemas dan akhirnya meninggal di tempat.
Tak hanya lobi hotel yang berhantu, beberapa tamu juga sering diganggu suara bel di kamar mereka pada malam hari. Diikuti dengan suara orang berkata "room service" dari balik pintu. Ada pula satu kamar yang dianggap angker karena seorang tamunya tidak pernah keluar dari hotel. Jenazahnya bahkan baru ditemukan beberapa hari kemudian.
Thornewood Castle pernah dijadikan latar serial horor karya Stephen King Rose Red dan film pemenang Oscar There Will Be Blood. Sebenarnya tidak ada kisah kelam khusus yang menyertai kastil ini. Namun, banyak orang yang melihat keberadaan arwah-arwah yang menyerupai beberapa mantan penghuni rumah mewah tersebut.
Kini, kastil berhantu tersebut disewakan untuk khalayak luas. Bahkan kebanyakan menyewanya untuk acara pernikahan.
Ternyata banyak tempat nyata di Amerika yang menginspirasi film-film horor. Menggugah buat dikunjungi kapan-kapan.