Jembatan Akar Bayang, Sumbar (instagram.com/berrymasembiring)
Jembatan akar lainnya dapat kamu temui di Sumatra Barat, tepatnya di Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Jembatan ini membentang di atas aliran Sungai Bayang, menghubungkan Kampung Puluik-Puluik dan Kampung Lubuk Silau. Jembatan yang disebut pula sebagai Titian Aka ini memiliki panjang 25 meter dengan lebar 1,5 metar, dan tinggi 10 meter dari permukaan sungai.
Jembatan Akar Bayang konon dibangun oleh Ulama Pakiah Sokan untuk menghubungkan dua desa tersebut. Proses merajut akar menjadi jembatan memerlukan waktu sekitar 26 tahun. Jembatan ini mulai digunakan pada 1916, semakin lama semakin kuat.
Jembatan akar ini menjadi salah satu wisata ikonik di Tanah Minang. Kamu perlu membayar retribusi Rp5.000 per orang untuk bisa menikmati keunikannya. Di sini, kamu bisa berswafoto maupun memacu adrenalin dengan mencoba arung jeram di Sungai Bayang.
Hal menarik lainnya, kamu bisa melihat ikan dengan berbagai ukuran dengan jelas dari atas jembatan. Namun, kamu dilarang menangkapnya sembarangan, karena dipercaya sebagai ikan "keramat" atau telah disumpah oleh masyarakat setempat. Ada saat tertentu untuk memanennya, di sisi lain, kamu tetap dapat mandi sepuasnya dengan dikerumuni ikan.
Keempat jembatan akar di atas membutuhkan waktu puluhan tahun hingga lebih dari 100 tahun untuk menjadi seperti sekarang. Tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antar kampung, tapi keunikannya mampu menarik pengunjung. Ada yang dekat dengan tempat tinggalmu?