Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tempat wisata Singapura
ilustrasi tempat wisata Singapura (commons.wikimedia.org/ScribblingGeek)

Kebanyakan orang datang ke Singapura hanya untuk belanja atau berkunjung ke Marina Bay atau bahkan Orchard Road. Padahal Singapura punya banyak tempat menarik untuk dikunjungi.

Beberapa destinasi berikut justru menawarkan suasana lokal khas Singapura, dari kawasan seni hingga taman alam yang masih asri. Dari galeri seni hingga pulau kecil di ujung timur laut, inilah rekomendasi wisata Singapura anti mainstream yang seru dan layak kamu kunjungi.

1. Gillman Barracks menjadi pusat seni kontemporer yang tenang

Gillman Barracks (commons.wikimedia.org/Estherkhm)

Gillman Barracks terletak di 9 Lock Road, sekitar 15 menit dari pusat kota. Kawasan ini dulunya merupakan barak militer Inggris yang kini diubah menjadi kompleks galeri seni. Di area seluas lebih dari enam hektar ini, terdapat lebih dari 10 galeri yang menampilkan karya seniman lokal dan internasional. Sebagian besar ruang pamer terbuka untuk umum tanpa biaya masuk, sehingga pengunjung bebas menjelajahi tiap galeri dengan santai.

Akses ke lokasi cukup mudah menggunakan MRT, turun di stasiun Labrador Park, lalu lanjut sekitar 10 menit berjalan kaki. Selain galeri, ada juga kafe dan toko buku kecil yang mendukung aktivitas seni di sekitarnya. Tempat ini menjadi lokasi rutin untuk acara seni seperti Singapore Art Week atau pameran temporer lainnya.

2. Tiong Bahru menunjukkan perpaduan gaya klasik dan modern

ilustrasi Tiong Bahru (unsplash.com/Amos Lee)

Tiong Bahru terletak di bagian tengah Singapura, tidak jauh dari Chinatown. Kawasan ini dikenal sebagai permukiman tertua yang masih mempertahankan arsitektur art deco peninggalan tahun 1930-an. Kini, bangunan lamanya dipakai sebagai kafe, toko buku, dan butik lokal yang menampilkan produk desain independen. Suasana kawasan ini lebih tenang dibanding area wisata utama, membuatnya cocok untuk berjalan kaki di pagi hari.

Tiong Bahru bisa dicapai dengan MRT dan turun di Stasiun Tiong Bahru. Kawasan ini juga memiliki pasar tradisional bernama Tiong Bahru Market, tempat pengunjung bisa mencicipi kuliner lokal seperti chwee kueh, lor mee, atau kopi tradisional. Banyak wisatawan datang ke sini untuk merasakan keseharian warga lokal Singapura.

3. Haw Par Villa menyajikan taman bertema mitologi Cina

Haw Par Villa (commons.wikimedia.org/Jnzl's Photos)

Haw Par Villa berada di sepanjang Pasir Panjang Road dan dapat dijangkau dengan MRT Haw Par Villa. Taman ini dibangun pada tahun 1937 oleh Aw Boon Haw, pencipta balsem Tiger Balm, sebagai media edukasi moral berbasis mitologi Cina. Di dalamnya terdapat lebih dari seribu patung dan diorama yang menggambarkan kisah klasik, legenda, hingga konsep kehidupan setelah mati dalam budaya Tionghoa.

Pengunjung bisa berjalan menyusuri area taman yang luasnya mencapai delapan hektar sambil mempelajari makna tiap instalasi. Tidak ada biaya masuk, namun beberapa zona tematik kadang digunakan untuk acara budaya. Meski terlihat kuno, taman ini tetap jadi destinasi unik yang menunjukkan bagaimana nilai tradisional masih punya tempat di tengah modernitas Singapore. Bagi yang tertarik pada sejarah dan budaya Asia, Haw Par Villa menawarkan pengalaman edukatif yang berbeda.

4. Coney Island menawarkan wisata alam di tengah kota

Coney Island (commons.wikimedia.org/Jnzl)

Coney Island terletak di kawasan timur laut Singapura, dihubungkan dengan jembatan dari Punggol Point Park. Pulau ini masih mempertahankan ekosistem alaminya dengan jalur sepeda dan lintasan pejalan kaki yang dikelilingi hutan pantai. Tidak ada kendaraan bermotor di dalam pulau, sehingga suasananya sangat tenang. Banyak pengunjung datang untuk bersepeda atau menikmati pemandangan laut dari sisi utara pulau.

Untuk menuju Coney Island, kamu bisa naik MRT ke Punggol Station lalu melanjutkan dengan bus 84 hingga ke Punggol Settlement. Dari sana, akses masuk ke pulau hanya sekitar lima menit berjalan kaki. Tidak ada fasilitas penjual makanan di dalam area, jadi disarankan membawa bekal dan air minum sendiri. Tempat ini menjadi alternatif menarik bagi wisatawan yang ingin berlibur ke alam tanpa harus keluar dari wilayah perkotaan.

5. Tekka Centre menjadi sentra kuliner dan pasar tradisional

Tekka Centre (commons.wikimedia.org/LN9267)

Tekka Centre berada di kawasan Little India dan menjadi salah satu hawker centre paling terkenal di Singapura. Bangunan ini terdiri dari tiga lantai, dengan area makanan di bagian bawah, pasar basah di tengah, dan toko kain di lantai atas. Di sini, kamu bisa menemukan aneka kuliner khas India Selatan seperti nasi briyani, roti prata, hingga teh tarik yang disajikan segar setiap pagi. Harga makanannya relatif terjangkau dibanding restoran di pusat kota.

Lokasinya mudah diakses menggunakan MRT. Kamu nisa turun di Stasiun Little India yang berada tepat di depan kompleks. Selain wisata kuliner, banyak pengunjung datang untuk melihat aktivitas pasar yang masih sangat hidup setiap hari. Suasananya padat tapi teratur, mencerminkan ritme keseharian masyarakat setempat. Tekka Centre menjadi destinasi yang memperlihatkan keberagaman budaya Singapura lewat makanan dan interaksi dengan warga lokal.

Lima tempat ini menunjukkan bahwa wisata Singapura tidak selalu soal mal dan gedung tinggi. Ada banyak lokasi menarik yang bisa dijelajahi tanpa biaya besar, mudah dijangkau, dan memberi pengalaman lebih dekat dengan kehidupan Singapore. Menemukan tempat-tempat seperti ini membuat perjalanan ke Singapura terasa lebih mengasyikkan, bukan sekadar kunjungan singkat ke destinasi yang populer saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team