5 Fakta Dongdaemun Design Plaza, Lokasi Hanteo Music Awards ke-31

Dongdaemun Design Plaza (DDP) merupakan kompleks pusat industri desain, mode, taman sejarah, dan budaya. Dilansir Visit Korea, namanya berarti Dream, Design, and Play. Sesuai namanya, desain arsitekturnya menarik, futuristik, dan terdapat tempat bermain juga di dalamnya.

Dilansir Urban Sustainability Exchange Metropolis, DDP berdiri di atas tanah bekas Dongdaemun Stadium. Stadium tersebut sudah usang dan kumuh, demikian pula kawasan sekitarnya memburuk dan menjadi kumuh. Pemerintah Metropolitan Seoul memutuskan untuk menghancurkan stadion dan mendirikan DDP. 

Kini, DDP menjadi landmark utama Seoul dan dipandang sebagai proyek pembangunan perkotaan paling sukses di sana. Sebab, bangunan itu berhasil mengubah kawasan pusat kota yang ketinggalan zaman menjadi mode dan tujuan wisata populer di Korea Selatan. Selain itu, landmark ini juga mengoordinasikan konflik rumit antara pihak-pihak berkepentingan yang terlibat dalam proses tersebut.

Tahukah kamu? Ternyata, DDP dirancang oleh arsitek perempuan. Namanya Dame Zaha Mohammad Hadid yang lebih dikenal sebagai Zaha Hadid. Ia arsitek perempuan kelahiran 1950 di Baghdad, Irak. Sayangnya, ia meninggal pada 2016.

Keahliannya di bidang arsitektur sudah gak perlu diragukan lagi. Beberapa karyanya yang memukau, seperti Museum Riverside di Glasgow, Skotlandia, Heydar Aliyev Center di Baku, Azerbaijan, dan DDP di Seoul, Korea Selatan. Ia juga menjadi arsitek perempuan  pertama yang mendapat penghargaan Pritzker Prize 2004, penghargaan tertinggi di bidang arsitektur.

Zaha Hadid dikenal sebagai Queen of the Curve, karena kemampuannya "membengkokkan" material yang sangat kaku dan sulit, seperti beton, baja, dan kaca, menjadi lekukan serta bentuk geometris. Saat merancang DDP, ia berkolaborasi dengan Samoo Architects & Engineers, perusahaan multinasional berbasis di Seoul, anak perusahaan Samsung C&T Corporation. Kualitasnya tidak diragukan lagi, karena kolaborasi keduanya merupakan hasil kontes desain internasional.

Desain DDP diberi nama Metonymic Landscape oleh Zaha Hadid. Desain tersebut menggunakan pendekatan sejarah, budaya, sosial, dan ekonomi area Dongdaemun. Bangunan ini dibuat ramah lingkungan dengan pencahayaan dan sirkulasi air menggunakan teknologi hemat energi serta ramah lingkungan.

Dilansir dari karya Hyeon-Seok Min, peneliti dari Seoul Institute, tentang Dongdaemun Design Plaza, pada November 2006, Seoul menggelar kontes untuk mempromosikan proyek DDP. Kompetisi tersebut diumumkan pada April 2007, sedangkan pengumuman pemenangnya pada Agustus di tahun yang sama. Zaha Hadid yang memenangkan kompetisi arsitektur tersebut.

Pada 2007 pula dilakukan pembongkaran Dongdaemun Sports Complex alias Stadion Dongdaemun. Kemudian, Samsung C&T mulai melakukan pembangunan pada Maret 2009. The Dongdaemun History & Culture Park yang yang berada di area DDP dibuka lebih dahulu pada 27 Oktober 2009. 

Bangunan neofuturistic itu baru diresmikan pada 21 Maret 2014 dan sukses menjadikan Seoul sebagai World Design Capital pada 2010. Bangunan ini tersambung langsung dengan subway Dongdaemun History & Culture Park Stasiun. Ada pula area outdoor di Oullim Square yang menjadi arena fashion show.

Dongdaemun Design Plaza adalah arsitektur amorf pertama dan terbesar yang dibuat menggunakan pemodelan 3 dimensi (3D). Dilansir World Architecture, fasad eksterior DDP terdiri dari 45.000 panel aluminium. Terdiri dari 14.000 panel datar dan 31.000 panel melengkung dengan ketebalan 4 mm. Semua berbeda ukuran dan lengkungan, perspektifnya juga berbeda dari sudut manapun dilihat.

Saat malam hari, panel-panel itu akan menyala sesuai kebutuhan untuk menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Gedung ini tampaknya dibuat dari kombinasi cahaya yang berbeda untuk menghasilkan cahayanya sendiri. Seolah-olah mencerminkan kehidupan malam Seoul yang cahaya gemerlap.

Hampir seluruh dinding ruang interior dicat putih yang dibuat serasi dengan atap putih. Dindingnya tidak dibuat sepenuhnya datar, melainkan permukaan melengkung di berbagai sudutnya. Sistem pencahayaannya dirancang untuk menghindari gangguan pada ilusi interior yang bergelombang.

Salah satu yang membuat DDP menjadi pusat perhatian industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) adalah Art Hall. Ruangan serbaguna seluas 4.953 meter persegi, seluruhnya berwarna putih dan langit-langitnya setinggi 16 meter tanpa pilar. Art Hall dibagi menjadi 3 ruangan, Art Hall, Art Hall 2, dan International Conference Hall. Semua ruangan menggunakan pencahayaan lampu LED hemat energi lho.

Sebagai salah satu gedung paling futuristik di Seoul, ada banyak aktivitas yang dapat kamu lakukan untuk menikmati keindahan arsitekturnya. Plaza ini memiliki ruang publik, seperti ruang konferensi, ruang pameran, museum desain, laboratorium desain, pusat media, ruang akademik, dan ruang seminar.

Kamu dapat menemukan spot Instagramable saat siang maupun malam hari. Ada Jembatan Miraero yang menghubungkan DDP dengan sekitarnya. Oullim Square yang menjadi pintu masuk pertama ke DDP, tempat kerap diadakannya acara budaya dan pameran publik. Ada pula Eight Junction, tempat bertemunya 8 jalan yang menuju berbagai ruangan di DDP.

Sebagai pusat seni dan budaya, setidaknya 100 acara berbeda digelar setiap tahunnya di DDP. Gak hanya pameran seni dan fashion show, tapi juga peluncuran produk. Misalnya, saja Seoul Fashion Week dan Hanteo Music Awards ke-31 kemarin.

Buat anak-anak usia 2—9 tahun, mereka bisa bermain di Diki Diki, DDP. Permainan di sini dikembangkan dengan mempertimbangkan sensorik. Bahkan, orang tua bisa mendapatkan layanan “Laporan Permainan” yang melacak minat dan selera anak mereka selama di taman bermain. Harga tiket masuknya 15.000 Won Korea (Rp175.751) dan 5.000 Won Korea (Rp58.583) untuk pendamping dengan durasi 2 jam.

Walau sebagian besar bangunan berupa ruang pameran, terdapat deretan penjaja makanan. Kamu dapat menemukannya di Lantai B1 bangunan tersebut. Kamu bisa menyantap makanan sambil bersantai sejenak.

Selain sebagai ruang publik, DDP juga kerap digunakan sebagai lokasi syuting drama Korea Selatan, lho. Bahkan, termasuk salah satu bangunan yang kerap dijadikan tempat syuting K-drama. Banyak banget drama populer yang mungkin salah satunya jadi favoritmu, seperti Vicenzo (2021), Melancholia (2021), dan Doona! (2023).

Sekarang, kamu sudah tahu tentang Dongdaemun Design Plaza di Seoul, Korea Selatan. Bangunan futuristik yang dirancang oleh arsitek wanita kenamaan kelahiran Irak, Zaha Hadid. Selain menikmati arsitekturnya, kamu bisa kulineran dan berswafoto di spot-spot yang pernah jadi lokasi syuting drama Korea favoritmu.