ilustrasi Kesultanan Utsmaniyah (commons.wikimedia.org/Zapoctony)
Baghdad jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1534 selama Perang Utsmaniyah-Safawi yang berlangsung dari tahun 1532 hingga 1555. Melansir dbpedia, kota ini berhasil direbut tanpa pertempuran karena pemerintahan Safawi telah melarikan diri dan meninggalkan kota tanpa pertahanan yang kuat.
Penaklukan Baghdad oleh Kesultanan Utsmaniyah memiliki dampak yang signifikan, karena memberikan mereka kendali atas sungai Tigris dan Efrat, serta menguasai jalur perdagangan internasional dan regional. Hal ini memperkuat posisi politik, ekonomi, dan militer Kesultanan Utsmaniyah di wilayah tersebut.
Setelah merebut Baghdad, Kesultanan Utsmaniyah menghabiskan musim dingin di kota tersebut hingga tahun 1535. Selama masa ini, mereka mengawasi rekonstruksi tempat-tempat suci keagamaan serta menginisiasi proyek-proyek irigasi pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya air.
Kota Baghdad dengan segala kejayaan dan keterpurukannya, tetap menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah dunia. Dengan mengetahui fakta-fakta ini, kita dapat lebih memahami perjalanan panjang kota yang pernah menjadi pusat peradaban yang gemilang.