5 Museum Gratis Dortmund, Wisata Edukasi yang Irit Bujet

Dortmund adalah salah satu kota di Jerman yang masuk dalam daftar venue Euro 2024. Euforia penggemar sepak bola bisa kamu rasakan selama musim pertandingan Piala Eropa itu. Stadion terbesar di Jerman, Signal Iduna Park ada di sini. Selain itu, sejumlah taman kota pun kerap disulap menjadi tempat nonton bareng.
Di sisi lain, Dortmund merupakan pusat industri berteknologi tinggi yang berkelanjutan. Kota ini tetap mempertahankan ruang terbuka hijau, budaya, dan sejarahnya. Termasuk mendirikan berbagai museum yang layak dikunjungi bersama keluarga.
Kamu bisa dengan mudah menjumpai puluhan museum di sebuah kota di Jerman, termasuk Dortmund. Jika bujetmu terbatas, bisa mengunjungi beberapa museum kecil dengan gratis. Berikut ini lima museum yang dapat kamu kunjungi dengan gratis di Dortmund.
1. Museum Brewery Dortmund
Sebelum seperti sekarang, Dortmund merupakan pusat pembuatan bir sejak tahun 1950-an. Terdapat tiga industri utama yang paling menguntungkan kala itu, yakni bir, batu bara, dan baja. Kamu bisa melihat sejarah, sains, tradisi, dan budaya tentang bir Jerman di Museum Brewery.
Museum Brewery menempati ruang mesin dan produksi bekas Pabrik Bir Hansa. Museum kecil menjadi destinasi populer di kalangan pencinta bir dan penggemar sejarah. Pengunjung bisa melihat proses produksi bir dari bahan mentah hingga distribusinya.
Koleksinya meliputi berbagai alat pembuatan bir, botol kemasan lama hingga baru, dan gelas bir yang lengkap. Kalau kamu penasaran banget dengan pembuatan bir, bisa melakukan tur berpemandu dan membuat bir sendiri. Kemudian mencicipi bir yang diseduh di akhir tur, tentunya akan dikenakan biaya tambahan untuk bisa menikmatinya.
Tiket masuk museum ini gratis kalau kamu melakukan aktivitas standar seperti mengamati koleksi dan sejarahnya. Semua informasi ditulis dalam bahasa Jerman, tapi bisa menggunakan aplikasi penerjemah pada gadget yang kamu gunakan.
Museum Brewery terletak di Steigerstrasse 16, 44145 Dortmund, yang buka setiap Selasa–Minggu pukul 10.00-17.00.
2. Museum Art and Cultural History
Museum fur Kunst und Kulturgeschichte atau MKK (Museum Art and Cultural History) merupakan museum seni di Dortmund. Museum ini berlokasi di bekas Municipal Savings Bank yang dibangun oleh Hugo Steinbach pada 1924. Tepatnya di Hansastrasse 3, 44137 Dortmund yang buka setiap Selasa–Minggu pukul 11.00-18.00.
Museum Art and Cultural History memiliki koleksi berupa benda-benda arkeologi, lukisan, patung, furnitur, dan kerajinan tangan yang menggambarkan budaya Dortmund. Interiornya juga menarik, apalagi bangunan yang merepresentasikan desain art deco industri di Eropa utara dan tengah. Museum ini rutin menjadi lokasi pameran seni dan budaya secara nasional.
3. Museum Hoesch
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau baja pernah berperan penting untuk industri di Jerman. Kini terdapat Museum Hoesch yang menampilkan 160 tahun sejarah besi dan baja di Dortmund, yang berlokasi di Eberhardstrasse 12, 44145 Dortmund. Buka setiap Selasa-Rabu (13.00-17.00), Kamis (09.00-17.00), dan Minggu (10.00-17.00).
Museum Hoesch menyuguhkan berbagai pameran dan artefak yang menggambarkan sejarah produksi baja dan pekerjaan di pabrik. Seperti mesin dan peralatan tua, foto, dokumen bersejarah, dan proses produksi. Selain sejarah industri, juga menawarkan informasi tentang kehidupan dan budaya di Dortmund selama periode industrialisasi.
4. Kindermuseum Adlerturm
Kindermuseum Alderturm atau Museum Hawk’s Tower merupakan museum anak-anak yang menempati rekonstruksi bekas menara pertahanan di tembok kota Dortmund dari abad ke-13, Alderturm. Museum ramah anak ini terletak di Gunter-Samtlebe-Platz 2, 44135 Dortmund. Buka setiap hari Rabu-Minggu pukul 11.00-18.00.
Museum yang berupa menara setinggi 30 meter itu menampilkan sejarah kota Dortmund dengan cara menyenangkan dan kids friendly. Beberapa koleksinya seperti baju besi beserta perlengkapannya. Para pengunjung, terutama anak-anak juga dapat mengenakan kostum ala kesatria dengan baju besi beserta pedangnya.
5. Steinwache
Berbeda dari keempat museum yang menyuguhkan sejarah gemilang Dortmund. Steinwache justru bisa menjadi destinasi dark tourism. Pasalnya, Museum of Resistance and Persecution, Steinwache ini pernah berfungsi sebagai penjara dan tempat eksekusi hukuman bagi narapidana.
Steinwache menempati bangunan bekas kantor polisi, terkenal setelah diambil alih oleh Gestapo pada 1930-an. Kemudian, berada di bawah kendali Nazi, berfungsi sebagai kantor polisi dan penjara. Bangunan ini tetap utuh saat sebagian besar Dortmund hancur setelah pengeboman sekutu.
Steinwache dibagi menjadi beberapa ruangan yang menyajikan pameran dan kisah berbeda. Ruang pendaftaran narapidana, ruang pameran kebangkitan rezim Nazi, dan setiap sel di penjara didedikasikan untuk waktu serta topik tertentu. Kamu juga bisa mengunjungi beberapa sel isolasi yang masih asli, ruangan kecil tanpa tempat tidur, selimut, dan dapat memberikan rasa tidak nyaman.
Di balik sisi gelap masa lampau yang terdokumentasi, terdapat sebuah ruangan yang menyajikan dokumentasi gerakan perlawanan di wilayah Dortmund. Museum ini juga menyimpan berbagai literatur, mesin cetak, dan kertas palsu yang digunakan pada zaman tersebut. Beberapa nama orang penting diukir pada stolpersteine di luar penjara.
Bagi kamu yang tertarik, bisa mengunjungi museum tersebut di Steinstrasse 50, 44147 Dortmund. Buka setiap Selasa-Minggu pukul 10.00-17.00. Tiket masuknya gratis, tapi kalau bersedia dapat memberikan donasi. Semua informasi di pameran berbahasa Inggris, tapi tersedia panduan berbahasa Inggris.
Kelima museum tersebut memang cenderung lebih kecil daripada museum populer lain di Dortmund. Namun, informasi dan koleksinya gak kalah penting, di sisi lain dapat memberikan pengalaman unik. Cocok untuk kamu yang ingin mengenal Dortmund lebih dekat dari sisi berbeda.
Bagi kamu yang berada di sekitar Signal Iduna Park, bisa mampir sebentar ke salah satunya. Sebab, kelima museum di atas jarak terjauhnya sekitar 7 km dari Signal Iduna Park yang sempat menjadi venue Euro 2024. Selain dekat, kelima museum tersebut juga mudah dijangkau dengan kendaraan umum.