Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi negara Turki (unsplash.com/Michael Jerrard)
ilustrasi negara Turki (unsplash.com/Michael Jerrard)

Walaupun Turki terkenal akan pariwisatanya yang memukau dan sukses membuat banyak wisatawan ingin berkunjung, tetapi terdapat beberapa sisi gelap yang perlu kalian ketahui sebelum datang ke negara ini.

Sisi gelap tersebut tentunya masih belum diketahui oleh banyak orang dan bisa membuat pengalaman berwisata menjadi terganggu. Untuk kamu yang penasaran, berikut ini beberapa sisi gelap Turki di dunia pariwisata!

1. Dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan

ilustrasi Kapadokia (unsplash.com/Mar Cerdeira)

Salah satu sisi gelap pariwisata di Turki adalah dampaknya pada lingkungan. Terdapat banyak tujuan wisata terkenal, seperti pantai-pantai di Antalya atau wilayah Cappadocia, sudah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh pembangunan infrastruktur pariwisata yang tak terkendali.

Pembangunan hotel dan resor besar, serta infrastruktur lainnya untuk mendukung pariwisata massal, kerapkali menyebabkan ekosistem alam dan keanekaragaman hayati menjadi rusak. Selain itu, pencemaran laut dan kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh turisme yang berlebihan juga menjadi masalah di beberapa lokasi wisata.

2. Komersialisasi budaya lokal

ilustrasi pasar di Turki (unsplash.com/Ashley Trethowan)

Berikutnya adalah komersialisasi budaya lokal. Terdapat banyak situs sejarah dan tradisi budaya yang sudah diubah menjadi atraksi wisata komersial, yang kerap kali kehilangan nilai aslinya.

Di samping itu, pasar-pasar tradisional dan festival lokal seringnya dijadikan ajang untuk mengeksploitasi wisatawan, dengan barang-barang yang diproduksi massal dan tak menggambarkan budaya asli setempat. Hal tersebut dapat mengurangi kedalaman pengalaman budaya yang akan didapatkan oleh wisatawan. 

3. Ketimpangan ekonomi dari pariwisata

ilustrasi hotel (unsplash.com/Manuel Moreno)

Walaupun sektor pariwisata di Turki memberikan kontribusi besar pada perekonomian negara. Namun, keuntungan yang didapatkan dari industri ini tak selalu tersebar merata.

Terdapat banyak pekerja di sektor pariwisata, misalnya, pemandu wisata, petugas hotel, dan pedagang di pasar-pasar turis, seringnya hidup dalam keadaan yang buruk dan memperoleh gaji yang rendah.

Tak hanya itu, sering kali kekayaan yang dihasilkan oleh pariwisata hanya terkonsentrasi pada segelintir perusahaan besar dan individu yang mempunyai bisnis di sektor ini. Hal tersebut menimbulkan kesenjangan sosial yang semakin besar antara orang-orang yang terlibat langsung dengan industri ini dan mereka yang tak memperoleh keuntungan ekonomi dari pariwisata. 

4. Eksploitasi pekerja migran dalam industri pariwisata

ilustrasi pekerja migran (unsplash.com/Bing Hui Yau)

Sektor pariwisata di Turki juga sering kali mendapatkan kritikan karena praktik eksploitasi pekerja migran. Terdapat banyak pekerja migran dari negara-negara, seperti Afghanistan, Suriah, dan Pakistan, yang dipekerjakan di sektor ini memperoleh ketidakadilan. 

Mereka sering kali dipaksa bekerja dalam jam yang panjang dengan gaji yang rendah dan tanpa diberikan proteksi yang berupa hak pekerja yang memadai. Sejumlah pekerja bahkan dilaporkan bekerja dalam keadaan berbahaya, terlebih di sektor konstruksi hotel dan resor.

5. Permasalahan over-turisasi dan kerumunan di destinasi utama

ilustrasi Turki (unsplash.com/Svetlana Gumerova)

Overtourism menjadi masalah besar yang dihadapi oleh Turki, terlebih di objek wisata utama. Sejumlah tujuan, misalnya, Istanbul, Ephesus, dan Pamukkale, mengalami peningkatan jumlah wisatawan yang luar biasa setiap tahunnya.

Kerumunan wisatawan yang sangat padat bisa mengurangi kenyamanan untuk pengunjung dan mengakibatkan degradasi situs-situs bersejarah. Di sebagian tempat, pengelolaan wisata yang buruk menimbulkan infrastruktur yang tak memadai dan kemacetan lalu lintas yang parah, yang tentunya dapat mengganggu pengalaman wisata secara keseluruhan.

Beberapa hal di atas menjadi sisi buruk Turki dalam sektor pariwisata. Oleh karena itu, sebelum kamu berkunjung, pastikan kamu memahaminya, ya! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team