5 Tempat Wisata di Muntilan, Cocok Dikunjungi di Akhir Pekan

Buat kamu yang ingin menyegarkan badan, bisa mengunjungi Kolam Renang Semilir. Kolam renang ini dikelilingi taman dengan beberapa bangunan Joglo yang menjadi unsur khas Jawa. Alih-alih mengusung wisata air kekinian, di sini justru kental dengan nuansa pedesaan yang asri dan tenang.

Terdapat dua kolam renang dengan kedalaman 0,5 meter dan 1 meter. Kedua kolam itu berisi air yang selalu mengalir dan airnya berasal dari mata air alami. Selain itu, sudah dilengkapi dengan wahana seperti perosotan. 

Layaknya kolam renang pada umumnya, dilengkapi dengan kamar mandi, tempat bila, gazebo, warung, dan tempat persewaan ban. 

Lokasi: Clapar, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Jam operasional: setiap hari, pukul 07.00-17.00 WIB.

Harga tiket: Rp7.000.

Bambu runcing terkenal sebagai senjata tradisional yang sempat digunakan untuk melawan penjajah pada masa lampau. Wajar saja kalau kamu dapat menemukan monumen bambu runcing di beberapa kota berbeda, seperti di Surabaya dan Muntilan, Magelang. 

Monumen Bambu Runcing di Muntilan setinggi 24 meter dikelilingi oleh patung-patung para pejuang. Monumen itu terletak di taman kota dengan nama serupa. Dahulu kerap menjadi tempat berkemah dan kegiatan Pramuka.

Kini, sudah dilengkapi bangku, wahana bermain anak, dan air mancur yang ramah anak. Taman ini juga memiliki fasilitas toilet dan dikelilingi sejumlah penjaja makanan. Bisa jadi tujuan wisata bersama keluarga nih! 

Lokasi: Jalan Tentara Pelajar, Tejowarno, Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Jam operasional: setiap hari, 24 jam.

Harga tiket: gratis, tapi siapkan untuk biaya parkir.

Kamu sudah tahu kalau Muntilan dijuluki sebagai Betlehem van Java? Julukan tersebut disematkan karena besarnya pengaruh Romo van Lith, pastor asal Belanda yang menyebarkan agama Katolik di Jawa. Beliau merupakan tokoh penting berdirinya Gereja Santo Antonius dan Sekolah Pangudi Luhur Van Lith.

Kisah perjalanan dan jejak penyebaran agama Katolik di Jawa Tengah dan Yogyakarta dapat kamu lihat di Museum Misi Muntilan. Museum ini terdiri dari 2 lantai dengan patung dan kolam bundar di depan bangunannya. Lantai pertama berupa lobi dan ruang kantor, sedangkan koleksinya berada di lantai 2.

Walau museum ini memiliki koleksi khusus agama Katolik, tapi siapapun diperbolehkan masuk dan melihat koleksinya. Staf museum akan memandu pengunjung keliling melihat koleksi sambil menjelaskan sejarahnya. 

Lokasi: Jalan Kartini Nomor 3, Balemulyo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Jam operasional: Senin-Jumat pukul 08.00-15.00 WIB, Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB, dan Minggu tutup.

Harga tiket: gratis.

Saat liburan ke Muntilan, kamu yang beragama Islam bisa ziarah di Komplek  Makam Aulia Gunungpring. Terdapat 12 makam utama di sini, beberapa di antaranya yaitu makam Kiai Raden Santri, Kiai Krapyak III, Nyai Gus Jogorekso, Nyai Harun, Kiai Kerto Jani, dan Kiai H. Dlhar. Salah satu yang tersohor adalah Kiai Raden Santri.

Diyakini bahwa Kiai Raden Santri merupakan Pangeran Singasari, putra Ki Ageng Pemanahan, pendidi Kerajaan Mataram Islam. Beliau dijuluki Raden Santri, karena dikenal alim dan pernah nyantri ke sejumlah ulama.

Komplek makam ini ramai dikunjungi peziarah setiap bulan Rajab dan Ruwah. Bahkan, beberapa peziarah sengaja bermalam selama beberapa hari hingga sebulan pada bulan tertentu.

Lokasi: Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Jam operasional: setiap hari, 24 jam.

Harga tiket: gratis.

Satu lagi nih tempat wisata di Muntilan yang patut kamu kunjungi, Candi Ngawen. Candi ini diyakini dibangun pada masa Wangsa Dinasti Syailendra abad ke-8. Komplek percandian agama Buddha ini juga menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Terdapat lima candi di komplek percandian ini, masing-masing diperuntukkan bagi lima Dhyani Buddha. Dalam kepercayaan Buddha, Dhyani Buddha adalah simbol lima elemen kosmos (jagat raya) yang masing-masing mewakili arah tertentu. Sayangnya, hanya Candi II yang berdiri utuh di antara kelima bangunan candi di komplek tersebut.

Candi II berdenah bujur sangkar dengan relief sulur-sulur gelung. Pada tangga naik terdapat gapura beratap puncak ratna. Sisi lainnya, dihiasi dengan relief Kinara Kinari, sepasang sosok penghibur dewa yang mengapit Kalpataru. Kalpataru merupakan pohon kahyangan yang menjadi tempat menggantungkan segala asa.

Lokasi: Jalan Candi Ngawen, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Jam operasional: setiap hari, pukul 08.00-16.00 WIB.

Harga tiket: Rp3.000.

Cukup di Muntilan, kamu bisa mengunjungi tempat wisata sejarah, edukasi, maupun wisata air yang menyegarkan. Harga tiket masuknya juga terjangkau, bahkan beberapa di antaranya gratis. Bisa jadi referensi untuk tempat liburan akhir pekan bersama keluarga.