5 Wisata Trekking Terbaik di Ubud Bali, View-nya Bikin Mata Segar

Sering pula disebut Campuhan Ridge Walk, spot #DiIndonesiaAja ini menawarkan jalan setapak selebar kurang lebih 1,5 meter yang diapit oleh jurang dan bukit-bukit kecil. Letaknya persis di belakang Warwick Ibah Luxury Villas & Spa sehingga vila tersebut sering menjadi patokan para wisatawan yang ingin mengunjungi Bukit Campuhan.

Karena berada di punggung bukit, Campuhan sangat populer sebagai lokasi untuk trekking sekaligus berburu sunrise dan sunset. Enggaak sedikit turis asing yang rela trekking ke Bukit Campuhan dari sejak sebelum subuh demi mengabadikan momen matahari terbit di spot ini. Pesonanya memang elok banget meski gak tepat saat sunrise atau sunset.

Trekking melintasi area persawahan hijau adalah pengalaman yang bisa kamu dapat di kawasan Subak Sok Wayah yang berlokasi enggak jauh dari Bukit Campuhan. Kamu dapat menghirup udara khas pedesaan sekaligus menikmati suara gemericik air subak di antara pematang sawah, lho.

Pohon nyiur yang tumbuh subur di antara jalan-jalan setapak menambah asri suasana di area ini. Jika lelah, kamu dapat berhenti sejenak di gubuk-gubuk kecil yang ada di tepian sawah. Kamu bisa menjumpai pula toko-toko kecil yang menjual suvenir khas Bali.

Serupa dengan Subak Sok Wayah, persawahan yang ada di ruas jalan Kajeng juga menawarkan pengalaman trekking di tengah hijaunya sawah-sawah milik penduduk setempat. Untuk mencapainya, kamu mungkin memerlukan sedikit perjuangan karena letaknya yang sedikit terpencil dan harus melewati gang sempit.

Namun, setelah tiba di area persawahan Kajeng, dijamin semua terbayarkan dengan lanskap cantik di depan mata. Suasana pedesaan benar-benar terasa. Kalau beruntung, kamu bisa berjumpa dengan para petani dan puluhan bebek yang asyik bermain di kubangan tanah becek.

Kalau spot yang satu ini sepertinya sudah enggak asing bagimu, ya? Terasering di Tegalalang memang sudah seperti ikon dari Ubud. Siapa saja yang datang ke Ubud sepertinya gak akan melewatkan datang ke Tegalalang. Sawahnya yang berundak-undak membuat lokasi ini sangat pas untuk trekking santai dan tampak begitu instagenic.

Selain bisa trekking di antara undakan terasering, ada spot ayunan juga yang bisa kamu cobain. Ayunan ini favorit para turis mancanegara, lho. Eits, tapi untuk menaikinya kamu perlu membayar sekitar Rp150 ribu untuk 20 kali ayunan. Tertarik?

Spot terakhir di Ubud yang bisa kamu jadikan wisata trekking adalah Mandala Wisata Wenara Wana atau kerap dikenal sebagai Monkey Forest Ubud. Memiliki luas area sekitar 12,5 hektar, tempat ini cocok banget untuk menikmati kesejukan udara hutan yang alami sembari berjumpa dengan ratusan ekor monyet yang terpelihara dengan baik.

Gak hanya monyet, tapi kamu bisa sekaligus mengunjungi beberapa obyek wisata sakral di kawasan ini, seperti Pura Dalem Agung Padangtegal, Kuil Mata Air Suci, dan Kuil Prajapati. Saat mengunjungi hutan, kamu diharapkan tidak memakai perhiasan, syal, atau kacamata karena benda-benda tersebut kerap menarik perhatian monyet untuk direbut mereka.

Bagaimana? Sangat menarik bukan rekomendasi wisata trekking di Ubud tersebut? Selain bisa bikin badan lebih sehat, trekking bakal membawamu mengenal Ubud lebih dekat, plus berinteraksi langsung dengan warga lokal. Tapi selalu ingat untuk mematuhi protokol kesehatan yang sedang berlaku ya.

#WonderfulIndonesia memang menyimpan sejuta pesona. Hanya #DiIndonesiaAja kamu bisa menemukan beragam destinasi menarik, kuliner eksotik, dan pengalaman liburan unik. Untuk informasi wisata Indonesia lainnya, kamu bisa klik https://www.indonesia.travel.