6 Fakta Unik Christ the Redeemer, Keajaiban Dunia di Brasil

Pembangunan patung Kristus di Gunung Corcovado awalnya diusulkan oleh pendeta Pedro Maria Boss sebagai wujud penghormatan terhadap Princess Isabel yang juga anak Kaisar Pedro II. Namun, usul itu tak disetujui.

Tahun 1921, Keuskupan Katolik Roma Rio de Janeiro mengajukan izin untuk membangun patung Kristus di ketinggian 704 meter. Tujuannya, agar warga setempat bisa melihat Christ the Redeemer dari berbagai sudut ibukota Brasil.

Warga setempat lantas membuat petisi kepada Presiden Brasil Epitácio Pessoa agar mengabulkan keinginan keuskupan untuk membangun patung di Gunung Corcovado.

Setelah izin konstruksi didapat pada 4 April 1922, bertepatan dengan pemberian kemerdekaan Brasil dari Portugal, diselenggarakan seremoni peletakan batu pertama. Meski demikian, para insinyur belum punya desain final patung tersebut lho.

Sampai akhirnya, pada 12 Oktober 1931, Christ the Redeemer selesai dibangun. Berbagai upaya renovasi telah dilakukan untuk memperbaiki sarana prasarana wisata patung, termasuk pada tahun 1980 guna menyambut Pope John Paul II yang bertandang ke Brasil.

Guna mempermudah akses ke puncak, pemerintah juga telah menyediakan eskalator dan elevator bagi pengunjung pada tahun 2002.

Christ the Redeemer memiliki tinggi 30 meter dan panjang horizontal dengan tangan membentang 28 meter. Patung tersebut dibuat dari batu kapur dan granit. Sedangkan, alas patungnya dari batu persegi.

Desain patung dengan gaya tangan membentang diusulkan oleh seniman Brasil Carlos Oswald. Desain yang lantas disupervisi oleh insinyur Brasil Heitor da Silva Costa dan pemahat Prancis Paul Landowski menjadikan Christ the Redeemer sebagai patung bergaya Art Deco terbesar di dunia dan menjadi salah satu landmark Rio de Janeiro.

Desain patung Christ the Redeemer sempat berubah-ubah. Setidaknya, Da Silva Costa sempat menawarkan dua desain sebelum akhirnya memilih rancangan Oswald. Yakni, model tangan memegang globe, dan posisi tangan menyilang.

Namun, setelah Da Silva Costa berkonsultasi dengan berbagai pihak, akhirnya dipilihlah desain tangan terbuka. Desain tersebut dipilih karena dianggap merepresentasikan kedamaian dan perlindungan terhadap umat Kristiani.

Tahun 2006 bertepatan dengan perayaan 75 tahun berdirinya Christ the Redeemer, pemerintah setempat membangun kapel kecil di bawah patung. Kapel kecil ini bisa dimanfaatkan warga untuk mengesahkan pernikahan mereka.

Christ the Redeemer berhasil masuk sebagai pemenang New 7 Wonders melalui voting yang diselenggarakan via internet dan telepon. Pihak penyelenggaranya adalah Yayasan New7Wonder dan kurator museum bernama Bernard Weber.

Selain Christ the Redeemer, tujuh keajaiban dunia yang ditetapkan secara bersamaan adalah Piramida Giza (Mesir), Colosseum (Italia), Petra (Yordania), Tembok Raksasa China (Tiongkok), Chichén Itzá (Meksiko), Machu Picchu (Peru), dan Taj Mahal (India). Sebagai tambahan, UNESCO memberi predikat honorary kepada Piramida Giza karena dianggap sebagai bangunan terbesar dan tertua yang masih bertahan di dunia.

Tak dimungkiri, kontroversi juga mengiringi kemenangan Christ the Redeemer sebagai keajaiban dunia baru. Yakni, dari segi voting yang dimanfaatkan oleh perusahaan telekomunikasi di Brasil, hingga usia patung yang baru dibangun di atas tahun 1900.

Well, keenam fakta itulah yang perlu kamu ketahui seputar Christ the Redeemer di Brasil. Meskipun lokasi patung berdiri jauh banget dari Tanah Air, Christ the Redeemer layak banget lho masuk bucket list kamu. Jadi gimana, tertarik berkunjung ke sana?