Klenteng Mbah Ratu Sam Poo Tay Djien (maps.google.com/Howdy Traveller)
Klenteng Mbah Ratu Sam Poo Tay Djien menganut aliran Tri Dharma. Klenteng ini dibangun pada 1935 oleh Laksamana Cheng Hoo atau Zheng He yang kemudian dipanggil oleh warga setempat sebagai Mbah Ratu.
Sebagai klenteng Tri Dharma, Klenteng Mbah Ratu memiliki ritual ibadah yang unik dibandingkan klenteng lain. Klenteng ini menganut budaya Jawa atau sistem kejawen yang kental pada proses ibadahnya. Beberapa ritual yang dilakukan adalah ibadah Jumat Manis (atau Jumat legi dalam budaya Jawa) dan sembayang dengan menyan, dupa, dan bunga.
Lokasi: Jalan Demak Nomor 380, Morokrembangan, Surabaya.
Jam operasional: setiap hari pukul 06.00—19.00 WIB.
Harga: gratis.
Bagi Surabaya, klenteng adalah salah satu tempat ibadah yang berpengaruh dalam perkembangan budaya masyarakat setempat. Terlebih lagi, klenteng di Surabaya terbuka untuk umum, sehingga toleransi agama di Surabaya sangat dijunjung tinggi.