7 Rekomendasi Wisata di Kepulauan Tanimbar, Eksotis Banget!

Salah satu destinasi wisata yang ikonik dan populer di Kepulauan Tanimbar, yakni Pintu Batu Batlosa. Lokasinya berada di Desa Latdalam, Kecamatan Tanimbar Selatan yang bisa ditempuh sekitar 30 menit menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dari Saumlaki.

Batlosa sendiri merupakan batu karang besar bak pintu alami yang berdiri kokoh di tepi pantai. Ini juga menjadi spot menikmati matahari terbenam sehingga cocok banget buat kamu pencinta fotografi. Gak heran kalau menjadi wisata unggulan desa tersebut.

Kalau kamu mau menikmati suasana sejuk dengan mata air yang jernih, coba berkunjung ke Air Bomaki. Destinasi satu ini merupakan mata air alami dengan warna biru kehijauan yang kerap dikunjungi masyarakat lokal. Kamu bisa menikmati keindahannya sambil bermain air.

Lokasinya berada di Desa Bomaki, Kecamatan Tanimbar Selatan. Kamu bisa menempuhnya selama 30 menit dari Saumlaki. Kalau kamu memiliki waktu lebih lama, bisa mampir ke Pintu Batu Batlosa saat senja.

Buat kamu yang ingin menjelajah lebih jauh, bisa berkunjung ke Pulau Matakus. Pulau ini menawarkan pasir putih di sepanjang pantai dan tentunya snorkeling. Kamu bisa menempuhnya sekitar satu jam penyeberangan dari Pelabuhan Saumlaki.

Sejak tahun 2016, Pulau Matakus, Pulau Angormas, dan Pulau Mustabun digadang-gadang sebagai segitiga pusat diving. Pulau Matakus pun didapuk sebagai pusat pembangunannya. Sudah kebayang keindahan bawah laut Pulau Matakus?

Kalau berencana ke sana, pastikan berkunjung pada waktu yang tepat. Maret-April atau September-Desember menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi Pulau Matakus. Lautan cukup tenang saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. 

Beralih ke Pulau Asutubun, ada Pantai Sife yang gak kalah eksotis. Kamu bisa menempuhnya dengan perahu motor dari Pulau Yamdena sekitar 1,5 jam. Bukan sekadar birunya laut yang menenangkan, ternyata pantai ini memiliki legenda tersendiri, lho.

Sife menurut bahasa setempat berarti ayam, namun bukan sembarang ayam. Ada batu karang berbentuk ayam yang dipercaya sebagai jelmaan ayam peliharaan Inkelu. Inkelu merupakan sosok penunggu dan pelindung Pulau Asutubun, seperti Nyi Roro Kidul di kalangan masyarakat Jawa. 

Berbeda dari pulau-pulau sebelumnya, Pulau Nukaha merupakan pulau kecil tidak berpenghuni. Namun, siapa sangka bahwa keindahannya mampu menarik perhatian wisatawan. Pulau yang termasuk wilayah Kecamatan Fordata ini menjadi destinasi unggulan pemerintah daerah setempat.

Pulau ini juga mulai dipromosikan oleh pemerintah daerah setempat pada tahun 2020. Berbarengan dengan pengibaran bendera merah putih di pulau tersebut, dalam rangka memeringati Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75. 

Buat kamu yang penasaran dengan keindahannya, bisa menggunakan speed boat atau long boat dari Larat. Tentunya kamu perlu persiapan yang matang sebab perlu diingat bahwa ini pulau tidak berpenghuni. 

Masih dengan keindahan laut Kepulauan Tanimbar, kali ini ada Pantai Sambunyi atau Sembunyi. Sesuai dengan namanya, pantai ini berada di antara dua tebing di Pulau Asutubun. Kamu hanya bisa mengunjunginya melalui jalur laut.

Ketika air laut sedang surut, kamu bisa melalui jalur samping. Kamu harus melalui tebing karang yang curam dan cukup tajam. Namun, bakal terbayar dengan keindahan yang disajikan. 

Berbeda dari keenam wisata sebelumnya, Desa Wisata Tumbur lebih cocok buat kamu pecinta seni dan cendera mata berbahan kayu. Desa yang termasuk wilayah Kecamatan Wertamrian ini populer dengan kerajinan patungnya. Kamu bisa dengan mudah menemukan pengrajin dan penjual patung kayu.

Kamu bisa mendapatkan harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Tergantung pada bentuk, ukuran, dan tentu tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Kalau kamu penasaran, bisa langsung berkunjung ke sini.

Itulah tadi ketujuh destinasi wisata di Kepulauan Tanimbar. Gak melulu pantai dan pulau tropis yang eksotis. Masih ada desa wisata yang bisa memanjakan pencinta seni.