Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

72 Jam di Hanoi, Ini Destinasi hingga Kuliner yang Wajib Dijelajahi

Suasana 72 jam penuh rasa di Hanoi, dari Train Street, kuliner pho, sampai magisnya Ha Long Bay
Suasana 72 jam penuh rasa di Hanoi, dari Train Street, kuliner pho, sampai magisnya Ha Long Bay. (IDN Times/Lia Hutasoit)
Intinya sih...
  • Peluncuran rute penerbangan langsung Jakarta–Hanoi oleh tiket.com bersama Vietnam Airlines pada 23 November 2025.
  • Hari pertama di Hanoi: mendarat pagi, istirahat, dan adaptasi atmosfer. Akomodasi disiapkan di Westlake Pearl Aparthotel & Spa.
  • Hari kedua: Seharian di Ha Long Bay, ikon UNESCO yang memikat. IDN Times dan rekan-rekan media lainnya mendapat kesempatan menikmati sejuknya udara pulau dari atas kapal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Peluncuran rute penerbangan langsung Jakarta–Hanoi oleh tiket.com bersama Vietnam Airlines yang mulai beroperasi pada 23 November 2025 menjadi penanda penting bagi wisatawan Indonesia. Tidak hanya mempersingkat waktu perjalanan, rute ini membuka pintu pengalaman baru di salah satu kota paling berkarakter di Asia Tenggara. tiket.com melihat peluang besar: Hanoi bukan sekadar ibu kota Vietnam, melainkan destinasi penuh kehidupan, tradisi, dan rasa yang intens.

Perjalanan 72 jam di Hanoi mungkin terdengar singkat, tetapi nyatanya cukup untuk mencicipi ikon budaya, menikmati lanskap alam kelas dunia, dan mencicipi kuliner legendaris yang ramah di kantong. IDN Times berkesempatan menjelajahi Hanoi lewat itinerary padat namun bersahabat.

Ini dia rangkuman perjalanan ke Hanoi selama 72 jam yang menyenangkan, bisa jadi inspirasi menjajal rute baru Jakarta-Hanoi, siapkan sabuk pengaman, siapa tahu 2026 bisa meluncur ke sana!

1. Hari Pertama: Mendarat pagi hari di Vietnam, istirahat, dan adaptasi atmosfer

Suasana 72 jam penuh rasa di Hanoi, dari Train Street, kuliner pho, sampai magisnya Ha Long Bay
Suasana 72 jam penuh rasa di Hanoi, dari Train Street, kuliner pho, sampai magisnya Ha Long Bay. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Penerbangan dari Jakarta dijadwalkan pukul 00.40 WIB pada 25 November 2025. Vietnam Airlines menerbangkan rombongan langsung ke Hanoi tanpa transit, memotong proses perjalanan yang biasanya lebih panjang. Setibanya di Bandara Noi Bai, rombongan disambut udara dingin subuh khas musim dingin Hanoi.

Akomodasi disiapkan di Westlake Pearl Aparthotel & Spa, yang terletak tak jauh dari Danau West Lake. Lokasinya strategis, dekat dengan tempat makan lokal, area perbelanjaan, dan memiliki akses mudah menuju pusat kota. WestLake Pearl ApartHotel & Spa, By Pegasy Group menawarkan pengalaman menginap mewah. Sebagai akomodasi hotel bintang 5, kamar sudah lengkap dengan beragam fasilitas modern, termasuk WiFi gratis, kamar mandi pribadi, bahkan ada mesin cuci dan dapur sederhana.

Hari pertama digunakan untuk beristirahat dan menyesuaikan diri sebelum memulai eksplorasi panjang. Saat itu, di akhir November cuaca di Hanoi sangat amat bersahabat, dingin namun tidak sampai membuat badan menggigil. Baju lengan panjang dan celana panjang cukup untuk menghangatkan diri.

2. Hari Kedua: Seharian di Ha Long Bay, ikon UNESCO yang memikat

Suasana 72 jam penuh rasa di Hanoi, dari Train Street, kuliner pho, sampai magisnya Ha Long Bay
Suasana 72 jam penuh rasa di Hanoi, dari Train Street, kuliner pho, sampai magisnya Ha Long Bay. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Tanggal 26 November diisi dengan agenda utama yakni day trip ke Ha Long Bay. Butuh waktu kurang dari tiga jam perjalanan dari Hanoi menuju kawasan teluk yang menjadi situs warisan dunia UNESCO ini. Di sini, pemandangan pulau-pulau batu kapur yang menjulang dari permukaan air tenang membuat Ha Long Bay selalu menjadi ikon pariwisata Vietnam.

Paket yang ditempuh rombongan termasuk pelayaran sehari untuk pulang pergi, makan siang di atas kapal, dan kesempatan untuk mendekati formasi batu karst dari dekat. Meskipun ramai oleh wisatawan dunia, suasana damai teluk tetap terasa. Ha Long Bay adalah alasan besar mengapa Hanoi cocok dijadikan gerbang wisata internasional.

IDN Times dan rekan-rekan media lainnya mendapat kesempatan menikmati sejuknya udara pulau dari atas kapal yang memang dikhususkan untuk tamu terbatas. Di atas kapal akan ada buffet makanan yang sudah masuk dalam paket penyewaan kapal.

Setelahnya kita akan mampir ke beberapa destinasi mulai dari Pulau Ti Top (atau Tip Top). Pulau ini terkenal dengan pantai bulan sabitnya, pasir putih, air biru jernih, serta pemandangan panorama Teluk Ha Long yang akan terlihat usai menaiki puluhan anak tangga. Hingga menikmati suasana jelang senja du Hang Luồn atau Luon Cave adalah gua air yang berbentuk terowongan bawah air. Pengunjung harus naik perahu atau kayak untuk melewati celah gua yang rendah dan sempit untuk masuk ke danau tersembunyi di dalamnya. Gua ini juga sering disebut sebagai tempat melihat monyet emas Golden Monkeys.

3. Hari Ketiga: Nongkrong di Train Street, kunjungi St. Joseph’s Cathedral, dan icip kopi telur legendaris

WhatsApp Image 2025-12-05 at 14.03.20.jpeg
Suasana 72 jam penuh rasa di Hanoi, dari Train Street, kuliner pho, sampai magisnya Ha Long Bay. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Tanggal 27 November, perjalanan kembali ke jantung kota Hanoi. Destinasi pertama yakni Train Street. Ruas jalur kereta yang melewati area hunian dan cafe ini menawarkan pengalaman unik. Saat kereta lewat, pengunjung harus menepi hanya beberapa sentimeter dari rel. Sambil menunggu kereta, kedai kopi di sepanjang jalur menjadi tempat favorit untuk duduk santai. IDN Times menikmati kopi kelapa yang kini sedang populer di Vietnam, dengan harga sekitar 50 ribu VND atau setara dengan Rp31 ribu.

Setelah liat puas menyaksikan kereta yang lewat, perjalanan dilanjutkan menuju St. Joseph’s Cathedral yang berdiri megah dengan arsitektur gotik. Katedral tua ini menjadi landmark penting dan sangat fotogenik. Suasana ramai kota erat sekali di tengah kedamaian gereja yang tengah bersiap menyambut natal 2025.

Tak lengkap mengeksplor Hanoi tanpa mencoba egg coffee. Kopi unik berbahan dasar kuning telur kocok ini memiliki rasa manis, creamy, dan lembut. Merek tempat dicicipi disesuaikan, tetapi popularitas egg coffee tak perlu diragukan. IDN Times berkesempatan mencicipi kopi telur yang ada di Cafe Dinh. Rasanya tak amis, cenderung seperti krim kental. Harganya hanya Rp18 ribu atau sekitar 30 ribu VND saja.

4. Hari Keempat: Cicipi Bun Cha Obama, ke Mausoleum Ho Chi Minh, dan kembal ke Jakarta

Suasana 72 jam penuh rasa di Hanoi, dari Train Street, kuliner pho, sampai magisnya Ha Long Bay
Suasana 72 jam penuh rasa di Hanoi, dari Train Street, kuliner pho, sampai magisnya Ha Long Bay. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Agenda tanggal 28 November dimulai dengan hidangan sarapan legendaris: Bun Cha. IDN Times mencoba versi "Bun Cha Obama" yang sempat viral setelah Barack Obama mencicipinya bersama Anthony Bourdain. Menu ini non-halal karena berbahan dasar daging babi. Bun cha menghadirkan kombinasi daging panggang, mi beras, dan kuah asam-manis yang menyegarkan. Seporsi Bun Cha dibanderol seharga 60 ribu VND atau setara Rp37 ribu saja.

Selepas sarapan, perjalanan berlanjut ke Mausoleum Ho Chi Minh. Kompleks ini sakral bagi warga Vietnam dan menyimpan jasad Ho Chi Minh, bapak revolusi negara. Area ini menjadi simbol kuat sejarah dan identitas Vietnam. Pengunjung hanya bisa berada di area luar makam, karena menurut informasi, jenazah Ho Chi Minh hanya bisa dilihat di waktu-waktu tertentu, tanpa ada sorotan kamera sama sekali.

Malamnya, rombongan menuju bandara. Penerbangan pulang ke Jakarta dijadwalkan pukul 22.00 WIB. Tentu bukan jadwal perjalanan yang padat, namun suasana Hanoi bisa dijelajahi dengan lengkap mulai dari wisata alam, suasana kota hingga sejarah dan sedapnya kuliner berpadu menjadi satu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in Travel

See More

72 Jam di Hanoi, Ini Destinasi hingga Kuliner yang Wajib Dijelajahi

05 Des 2025, 14:36 WIBTravel