Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret kegiatan Abdi Dalem Experience di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Dok. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat)

Saat berlibur ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta, kamu pasti bertemu dengan banyak orang berseragam khas Jawa. Mereka ada yang duduk-duduk di atas tanah, membersihkan beberapa area keraton, menjadi petugas di loket tiket, hingga membimbing atau menjadi tour guide bagi wisatawan yang datang ke sana.

Orang-orang tersebut adalah abdi dalem. Melansir akun Instagram @kratonjogja.event,  abdi dalem menjalankan peranan yang cukup penting dalam perjalanan Keraton Yogyakarta. Salah satunya turut melestarikan dan mengembangkan budaya Jawa (sebutan lainnya adalah abdi budaya).

Sebagai turis, kamu pasti penasaran apa saja yang dilakukan abdi dalem sehari-hari dan bagaimana mereka bekerja, kan? Keraton Yogyakarta membuka kesempatan untuk wisatawan dan masyarakat umum, baik WNI maupun WNA, merasakan pengalaman menjadi abdi dalem dalam kegiatan “Abdi Dalem Experience.” 

Penasaran bagaimana cara mengikuti Abdi Dalem Experience ini dan apa saja kegiatannya? Simak informasi lengkapnya di bawah ini, yuk!

1. Rangkaian kegiatan dalam Abdi Dalem Experience di Keraton Yogyakarta

Potret kegiatan Abdi Dalem Experience di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Dok. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat)

Program Abdi Dalem Experience ini terbuka bagi semua orang dari berbagai kalangan, baik WNI maupun WNA, untuk menjadi seorang abdi dalem selama sehari di Keraton Yogyakarta. Peserta akan diajak mempelajari kegiatan harian dan tata perilaku abdi dalem keraton, tur keliling, serta menilik penugasan tanggung jawab para abdi dalem.

Abdi Dalem Experience berlangsung selama lima jam, yakni selama pukul 08.00-13.00 WIB. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap Selasa dan Sabtu. Ada serangkaian kegiatan atau sesi yang wajib diikuti setiap peserta, yakni wanuh busana, marak sowan, trap sila, nyungging batik, konservasi, hingga makan siang eksklusif (royal lunch).

Potret kegiatan Wanuh Busana di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Dok. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat)

Sesampainya di kompleks Keraton Yogyakarta, peserta harus melakukan registrasi ulang di Ndalem Mangkubumen pada pukul 08.00-18.15 WIB (toleransi keterlambatan sampai pukul 08.25 WIB). Peserta akan mendapatkan pembekalan dan activity kit dari penyelenggara (abdi dalem).

Di Ndalem Mangkubumen tersebut, peserta akan mengikuti sesi pertama, yakni Wanuh Busana. Dalam sesi berdurasi 60 menit ini, peserta laki-laki akan mengenakan salah satu pakaian abdi dalem jaler, yaitu peranakan. Pakaian ini terdiri dari lurik berwarna biru gelap, blangkon, nyamping, dan aksesori lainnya.

Sementara itu, peserta perempuan mengenakan salah satu pakaian abdi dalem estri. Pakaian ini terdiri dari kebaya tangkeban polos atau motif, nyamping, dan aksesori lain yang dilengkapi dengan penataan sanggul rambut gelung tekuk.

Potret kegiatan Trap Sila di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Dok. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat)

Sesi selanjutnya adalah Marak Sowan, berupa tur naik becak menuju Plataran Keben. Becak merupakan moda transportasi yang sering digunakan para abdi dalem untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain.

Setibanya di Plataran Keben, peserta jalan kaki menuju Bangsal Ponconiti untuk sesi Trap Sila. Dalam sesi berdurasi 45 menit inilah, peserta akan diajari etika dan perilaku abdi dalem. Seperti cara jalan, etika masuk atau keluar ruangan, serta masuk atau keluar dari bangsal. Penugasan dan tanggung jawab abdi dalem juga bisa dipelajari di sini.

Potret kegiatan royal lunch di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Dok. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat)

Setelah belajar tentang tata perilaku dan tanggung jawab abdi dalem, peserta akan diajak ke laboratorium konservasi. Para konservator akan menjelaskan bagaimana mereka bekerja melestarikan nilai historis dari beragam objek milik Keraton Yogyakarta.

Sesi selanjutnya adlaah Nyungging Batik. Peserta akan diajak mengenal motif batik awisan dalem atau motif terlarang dalam keraton Yogyakarta, serta menggambar motif batik pada kain yang disebut nyungging atau nyorek.

Kegiatan akan ditutup dengan royal lunch di Restoran Bale Raos. Peserta akan duduk bersila dan menikmati makan siang ala Rijsttafel yang biasa dinikmati para bangsawan pada era Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Selesai makan, peserta akan kembali ke Ndalem Mangkubumen untuk berganti baju.

2. Syarat dan ketentuan mengikuti Abdi Dalem Experience di Keraton Yogyakarta

Editorial Team

Tonton lebih seru di