TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perlahan Tapi Pasti, 90 Persen Hotel di Batu Sudah Kembali Buka

Namun peningkatan pengunjung belum sesuai kapasitas

Pembersihan berkala di kamar hotel untuk jamin kesehatan. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Sektor pariwisata di Kota Batu perlahan mulai bergeliat. Beberapa destinasi wisata di Kota Batu sudah mulai beroperasi kembali dengan protokol kesehatan ketat. Tentu saja salah satu pihak yang ikut merasakan dampak positif geliat sektor pariwisata adalah pengelola hotel dan penginapan.

Sebagaimana diketahui, daya dongkrak utama bagi pengelola hotel dan penginapan di Kota Batu tentu saja adalah pariwisata. Ketika pariwisata mulai bergerak kembali, maka secara perlahan perhotelan juga ikut terdongkrak.

1. Hampir semua hotel di Batu sudah mulai beroperasi

Penyemprotan dilakukan berkala untuk menjamin kebersohan dan kesehatan hotel. IDN Times/Alfi Ramadana

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Batu, Sujud Hariadi menjelaskan bahwa saat ini sudah sekitar 90 persen dari total 72 hotel sudah kembali beroperasi. Okupansi secara keseluruhan menurut Sujud, juga semakin baik. Sempat meningkat hingga 35 persen saat periode Juli-Agustus, namun kemudian turun pada September saat PSBB kedua Jakarta. Setelah itu okupansi kembali meningkat dan mencapai 30 persen dari situasi normal pada bulan Oktober. 

"Alhamdulillah sekarang mulai meningkat lagi di atas 30 persen dari situasi normal," tuturnya. 

2. Terbantu dengan adanya Online Travel Agent

Untuk mengurangi kontak, pihak hotel mengubah buku menu menjadi online. IDN Times/Alfi Ramadana

Selain kembali beroperasinya destinasi wisata, Sujud menilai bahwa keberadaan Online Travel Agent (OTA) seperti tiket.com dan beberapa lainnya sangat membantu dalam pemasaran hotel selama beberapa tahun terakhir ini. Namun demikian dirinya menilai untuk mendongkrak kunjungan tamu di masa pandemi tidak cukup hanya mengandalkan OTA. Tetapi pengelola hotel juga harus memastikan bahwa penerapan protokol kesehatan di kota Batu harus sesuai standar yang ditetapkan. 

"Hal itu harus dilakukan agar para wisatawan yang datang ke Kota Batu tidak takut datang dan menginap," sambungnya. 

Baca Juga: Pasutri Jual Jasa Threesome di Twitter, Digrebek Saat Layani di Hotel

3. Pengelola hotel akui mulai alami peningkatan okupansi

Pembersihan dilakukan secara detail untuk memberikan kenyamanan pada pengunjung. IDN Times/Alfi Ramadana

Kondisi itu diamini oleh Front Office Manager Jambuluwuk Hotel & Resort, Oby Witantra. Oby menjelaskan bahwa ketika sejumlah destinasi wisata tutup saat awal pandemik COVID-19 lalu, perhotelan langsung kena imbas. Bahkan selama dua bulan yakni Maret-April, Jambuluwuk sama sekali tidak menerima tamu. Namun, perlahan sektor pariwisata kini mulai bergeliat lagi.

"Ketika sektor pariwisata kembali beroperasi dampaknya sangat terasa sekali. Tamu yang datang juga semakin meningkat. Karena memang perhotelan di Kota Batu ini merupakan supporting untuk pariwisata yang ada. Juga tujuan utama orang datang ke Batu adalah karena pariwisatanya," terangnya Rabu (11/10/2020). 

4. Peningkatan belum sepadan dengan kapasitas yang ada

Setiap sudut kamr dibersihkan dengan desinfektan. IDN Times/Alfi Ramadana

Meskipun sudah meningkat, Oby mengatakan selama kembali beroperasi lagi, peningkatan yang ada masih belum mencapai kapasitas yang tersedia. Padahal, selama masa pandemik COVID-19 ini, Jambuluwuk hanya mengoperasikan 50 persen dari kapasitas utama yakni 125 kamar. Rinciannya, dari 30 villa yang tersedia hanya separuh yang dioperasikan. Begitu pula dengan hotelnya masih dioperasikan sekitar 25 kamar dari total 50 kamar yang tersedia.

Jambuluwuk juga menerapkan standar ketat untuk protokol COVID-19. Protokol standar seperti tempat cuci tangan, titik-titik hand sanitizer sudah disiapkan di tiap sudut hotel. Kemudian demi menjamin kebersihan dan kesterilan, kamar yang baru saja disewa tamu setelah check out akan didiamkan selama 24 jam. Kemudian baru akan dilakukan sterilisasi. Untuk tamu lain yang datang akan diarahkan ke kamar lain yang sudah bersih.  

"Kalau pada saat masih normal lalu, ketika memasuki peak season, kami bisa bermain harga. Tetapi kalau sekarang kami belum berani. Fokus kami kalau masa pandemi ini lebih kepada memperbaiki kualitas dulu," tambahnya. 

Baca Juga: Geliat Hotel Bangkit dari Pandemik 

Verified Writer

Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya