TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tradisi Ramadan di Turki yang Unik dan Menarik, Seperti Apa?

Salah satunya ada tradisi saling berbagi hadiah saat Ramadan

ilustrasi tradisi ramadan di Turki yang unik dan menarik (commons.wikimedia.org/Staff Sgt. Alexander Cook)

Ramadan, bulan suci yang penuh berkah dan kebersamaan, tak hanya dirayakan dengan penuh khidmat di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara di dunia, termasuk Turki. Di negeri bersejarah ini, Ramadan hadir dengan atmosfer yang istimewa, diwarnai dengan beragam tradisi unik yang mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai spiritual masyarakat Turki.

Bagi kamu yang ingin merasakan pengalaman Ramadan yang berbeda, Turki bisa menjadi pilihan yang tepat. Di sini, kamu tak hanya akan menemukan tradisi-tradisi yang familiar seperti salat tarawih dan buka puasa bersama, tetapi juga tradisi unik yang tak dijumpai di negara lain. Tradisi-tradisi ini tak hanya menambah semarak Ramadan, tetapi juga memberikan makna yang mendalam tentang bulan suci ini.

Berikut lima tradisi Ramadan di Turki yang unik dan menarik.

1. Sahur dengan tabuhan davul dan zurna

ilustrasi davul dan zurna (commons.wikimedia.org/Baltazar Faunbäck)

Bayangkan kamu terbangun di pagi hari menjelang sahur dengan alunan merdu davul, gendang tradisional Turki, dan zurna (alat musik tiup yang khas). Iramanya yang energik dan penuh semangat menggema di jalanan, mengantarkan warga untuk bersiap menyambut santap sahur. Tak hanya membangunkan orang untuk makan sahur, tradisi ini juga membangkitkan rasa kebersamaan dan mengingatkan kita tentang datangnya bulan suci Ramadan.

Suara davul dan zurna biasanya dimainkan oleh sekelompok orang yang berjalan keliling kota atau desa. Mereka memainkan musiknya dengan penuh semangat, dan tak jarang mereka juga menyanyikan lagu-lagu Ramadan yang merdu. Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi salah satu bagian penting dari Ramadan di Turki.

2. Kemeriahan mahalle sofrasi

ilustrasi mahalle sofrasi (commons.wikimedia.org/Staff Sgt. Alexander Cook)

Di Turki, tradisi buka puasa bersama tak hanya dilakukan di masjid atau rumah. Ada mahalle sofrasi, di mana seluruh warga di satu kawasan berkumpul di meja panjang yang terbentang di jalan. Tradisi ini menjadi momen istimewa untuk memperkuat rasa kekeluargaan dan kebersamaan di bulan Ramadan. Meja-meja panjang di mahalle sofrasi biasanya dihiasi dengan berbagai macam hidangan lezat, mulai dari sup, salad, hidangan utama, hingga hidangan penutup.

Setiap keluarga membawa makanan mereka sendiri untuk dibagikan dengan tetangga dan warga lainnya. Tradisi ini menjadi simbol kemurahan hati dan berbagi di bulan suci. Suasana di mahalle sofrasi selalu ramai dan penuh keceriaan. Orang-orang berkumpul bersama, bercengkrama, dan menikmati hidangan lezat yang telah disiapkan. Anak-anak bermain dan berlarian di sekitar meja, menambah semarak suasana.

Tradisi ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi banyak orang Turki dan merupakan salah satu cara terbaik untuk merasakan atmosfer Ramadan di Turki.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Menakjubkan di Turki, Bakal Bikin Kamu Terpesona!

3. Tradisi hediyelik

ilustrasi tradisi hediyelik (commons.wikimedia.org/Staff Sgt. Alexander Cook)

Di bulan Ramadan, tradisi hediyelik atau saling memberi hadiah menjadi momen spesial yang dinanti-nantikan. Tradisi ini tak hanya dilakukan antar keluarga dan sahabat, tapi juga meluas ke tetangga dan bahkan orang asing di jalanan. Hadiah yang diberikan tak selalu mahal, bisa berupa makanan, pernak-pernik, pakaian, atau benda lainnya. Paling penting adalah makna di balik pemberiannya, yaitu sebagai simbol perhatian, kasih sayang, dan rasa syukur.

Tradisi hediyelik sudah ada sejak zaman Ottoman. Pada masa itu, Sultan Ottoman biasa memberikan hadiah kepada rakyatnya di bulan Ramadan sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang. Tradisi ini kemudian berkembang dan menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Turki hingga saat ini.

4. Menikmati kelezatan güllaç dan lokum

ilustrasi lokum (commons.wikimedia.org/c.berlin)

Güllaç, sang primadona Ramadan di Turki, menawarkan sensasi segar dan ringan untuk berbuka puasa. Puding berbahan dasar tepung beras dan air mawar ini memiliki tekstur lembut dan rasa manis yang tidak berlebihan. Aroma khas air mawarnya memberikan sentuhan unik dan menyegarkan, menjadikannya hidangan yang sempurna untuk membuka perut setelah seharian berpuasa.

Güllaç biasanya disajikan dengan taburan kacang pistachio atau walnut cincang dan yoghurt tawar untuk menambah cita rasa.

Lokum, permen Turki yang terbuat dari gula dan tepung maizena, merupakan camilan favorit di bulan Ramadan. Teksturnya yang kenyal dan rasa manisnya yang memanjakan lidah menjadikannya pilihan ideal untuk dinikmati bersama keluarga dan teman.

Lokum tersedia dalam berbagai rasa dan bentuk, mulai dari rasa klasik seperti mawar dan lemon, hingga rasa modern seperti cokelat dan stroberi. Lokum juga sering disajikan dengan kopi Turki sehingga menghasilkan perpaduan rasa yang sempurna.

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya