Wisata Religi Makam Sunan Giri: Harga Tiket, Rute, dan Tips

1. Sekilas tentang Makam Sunan Giri

Sunan Giri salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Nama kecilnya Joko Samudro, kemudian berganti menjadi Raden Paku saat dewasa. Ia juga dikenal sebagai Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, dan Raden ‘Ainul Yaqin.

Putra dari Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu ini sempat berguru dengan Raden Rahmat alias Sunan Ampel. Beliau berdakwah melalui lagu-lagu anak seperti Cublak Suweng, Lir Ilir, Jelungan, dan Jor yang banyak digunakan untuk permainan anak-anak Jawa. Pengaruh dakwahnya gak hanya di Jawa, tetapi juga meliputi Madura, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku.

Sunan Giri wafat pada 1506, lalu dimakamkan di Gresik, Jawa Timur. Kini menjadi kompleks makam yang terdiri dari tiga halaman, dihubungkan dengan anak tangga. Bangunan utama Makam Sunan Giri terletak di atas bukit. 

Sebagai tokoh penting penyebar agama Islam, makamnya tentu menjadi tempat religius yang disakralkan. Selain menjadi tujuan wisata religi, makam Sunan Giri juga menjadi wisata sejarah yang tidak pernah sepi peziarah. Terutama saat Haul Kanjeng Sunan Giri setiap Jumat terakhir pada bulan Maulid setiap tahunnya.

2. Lokasi, jam operasional, dan harga tiket

Lokasi: Jalan Sunan Giri, Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. 

Jam operasional: setiap hari, 24 jam.

Harga:

• Tiket masuk: gratis,
• Parkir sepeda motor: Rp5.000,
• Parkir mobil: Rp10.000, dan
• Parkir bus: Rp15.000.

3. Rute menuju Makam Sunan Giri

Dari arah Surabaya:

Dari arah Surabaya, kamu bisa menuju Jalan Tol Surabaya–Gresik atau Jalan Tambak Osowilangun--Jalan Romokalisari--Jalan Veteran--Jalan R.A Kartini--Jalan Sunan Giri. Di sisi kanan jalan, akan ada papan petunjuk “Tempat Parkir Makam Sunan Giri,” kamu perlu masuk untuk parkir. Kemudian, berjalan kaki menuju pintu masuk dan berziarah di Makam Sunan Giri.

Dari arah Lamongan:

Dari pusat Kota Lamongan, kamu perlu menuju Jalan Raya Gresik–Babat--Jalan Mayjend Sungkono--Jalan Kedanyang–Gresik--Jalan Sunan Giri. Papan petunjuk “Tempat Parkir Makam Sunan Giri” berada di kiri jalan.

Baca Juga: 20 Tempat Wisata Religi di Tuban, Ada Masjid dalam Perut Bumi!

4. Ada apa saja di Makam Sunan Giri?

Makam Sunan Giri berupa kawasan makam yang dibagi menjadi tiga bagian, yakni area pintu masuk, area gapura, dan area inti. Area pertama berupa Gapura Bentar dengan Kala Makara berbentuk sepasang naga. Area kedua, Gapura Bentar yang sudah tidak berbentuk. Area ketiga, Gapura Paduraksa dan area inti berupa cungkup kubur Sunan Giri.

Selain makam sebagai tujuan utama, terdapat Museum Sunan Giri di kompleks ini. Hampir 90 persen koleksi museum ini berkaitan dengan aktivitas penyebaran agama Islam. Kamu pun dapat melihat benda-benda peninggalan Sunan Giri saat menyebarkan ajaran Islam di Gresik.

Sejumlah peninggalan benda pribadinya juga menjadi koleksi museum ini. Di antaranya seperti surban, sajadah, Al-Qur’an, dan Keris Kalam Munyeng. Koleksi lainnya berupa benda-benda hibah dari Eropa dan Shina. 

Masih di kompleks Makam Sunan Giri, terdapat Masjid Besar 'Ainul Yaqin Sunan Giri yang dahulu bernama Masjid Jamik Sunan Giri. Masjid ini dibangun oleh Sunan Giri dan menjadi salah satu bukti perjuangannya dalam menyebarkan Islam. Masjid tersebut pertama kali dibangun pada 1476 berupa musala, kemudian menjadi masjid jami pada 1484.

Selain bangunan, terdapat pohon mengkudu yang terkenal dengan mitosnya di kompleks ini. Konon, banyak yang meyakini buah mengkudu dari pohon tersebut berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Biasanya, peziarah juga membawa pulang buah mengkudu tersebut untuk diolah menjadi jamu.

Sebagai wisata religi yang selalu ramai pengunjung, kompleks makam ini sudah dilengkapi toilet umum, musala, dan area parkir. Pasar wisata dan sejumlah warung penjaja makanan menjadi pelengkap lainnya.