TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masjid Al-Qiblatain Madinah, Jadi Saksi Sejarah Perpindahan Kiblat

Masjid ini wajib kamu kunjungi saat ibadah umrah

potret Masjid Al-Qiblatain (instagram.com/eyerfanphotography)

Ibadah umrah merupakan impian bagi setiap muslim di dunia. Sebab, ibadah ini menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah di rumah Allah SWT. Tak hanya menunaikan ibadah umrah, umat muslim juga diberikan kesempatan untuk mengunjungi setiap destinasi wisata, baik yang ada di Mekkah maupun di Madinah

Salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat umrah adalah Masjid Al-Qiblatain. Masjid yang terletak di Madinah, Saudi Arabia ini merupakan salah satu tempat istimewa bagi umat muslim yang menjadi tonggak sejarah Islam di dunia.

1. Lokasi Masjid Al-Qiblatain

potret Masjid Al-Qiblatain (instagram.com/abdulrazakvly)

Masjid Al-Qiblatain terletak di kota Madinah, Saudi Arabia. Masjid ini berdiri di atas bukit kecil di Quba, tepatnya di bagian utara Harrah Wabrah, Madinah. Dihitung dari lokasi Masjid Nabawi hanya berjarak sekitar 7 kilometer.

Lokasi Masjid Al-Qiblatain terletak di bagian barat laut Kota Madinah. Tepatnya masjid ini berdiri di tepi Jalan Khalid bin Walid. Jalan ini sejalur dengan lokasi Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Al-Aqiq.

Masjid Al-Qiblatain awalnya dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah. Hal ini dikarenakan masjid ini terletak di atas tanah bekas rumah Bani Salamah. Hingga terjadi peristiwa perpindahan arah kiblat, masjid ini diubah nama menjadi Masjid Al-Qiblatain.

Baca Juga: Selesai Umrah, Kamu Bisa Melipir ke Qatar dan Kunjungi 5 Tempat ini

2. Saksi sejarah perpindahan arah kiblat

potret Masjid Al-Qiblatain (instagram.com/sam_inos313)

Pada tahun kedua Hijriyah, Nabi Muhammad SAW berkunjung ke Salamah. Rasulullah SAW datang bersama beberapa sahabat untuk menemui Ummu Bishr binti al-Bara yang telah ditinggal mati oleh keluarganya. Saat masuk waktu Dhuhur, Rasulullah SAW melaksanakan salat Dhuhur berjamaah dengan dirinya sebagai imam di Masjid Bani Salamah.

Pada awalnya, Rasulullah SAW baru melaksanakan dua rakaat salat Dhuhur dengan menghadap ke Baitul Maqdis. Namun setelah itu, Malaikat Jibril turun menyampaikan wahyu dari Allah. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 144:

قَدۡ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجۡهِكَ فِى السَّمَآءِ​​ۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبۡلَةً تَرۡضٰٮهَا​ فَوَلِّ وَجۡهَكَ شَطۡرَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِؕ وَحَيۡثُ مَا كُنۡتُمۡ فَوَلُّوۡا وُجُوۡهَكُمۡ شَطۡرَهٗ ​ؕ وَاِنَّ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ لَيَـعۡلَمُوۡنَ اَنَّهُ الۡحَـقُّ مِنۡ رَّبِّهِمۡ​ؕ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعۡمَلُوۡنَ‏ ١٤٤

Artinya: Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.

Setelah menerima wahyu tersebut, Rasulullah SAW mulai berpaling 180 derajat menghadap Masjidil Haram. Hal itu pun diikuti oleh para jamaahnya. Baru kemudian Rasulullah SAW langsung melanjutkan dua rakaat salat sisanya dengan menghadap Masjidil Haram. Sejak saat itu, umat muslim mulai mengubah arah kiblat yang awalnya menghadap Baitul Maqdis menjadi ke arah Masjidil Haram. 

Berkat peristiwa tersebut, Masjid Al-Qiblatain terkenal menjadi saksi sejarah perpindahan arah kiblat. Masjid yang awalnya bernama Masjid Bani Salamah diubah menjadi Masjid Al-Qiblatain atau masjid dengan dua kiblat. 

Writer

Fitri Nushrotul

Hai, aku mahasiswa baru yang lagi hobi menulis.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya