Sejarah Jam Gadang dan Kisah Pembantaian yang Pernah Terjadi
Ada sisi kelam di balik keindahan jam tersebut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang gak kenal dengan Jam Gadang? Monumen ini jadi salah satu ikon Kota Bukittinggi yang ada di Sumatra Barat. Bukan hanya wisatawan dari dalam negeri saja, bahkan banyak juga wisatawan asing yang datang untuk melihat keindahannya. Bahkan, di kawasan Jam Gadang sering diadakan acara-acara besar yang bersifat umum.
Jam Gadang ini cukup unik mulai dari bentuk hingga sejarahnya. Berikut ini sejarah dan beberapa fakta menarik tentang Jam Gadang yang perlu diketahui. Check it out!
Baca Juga: [QUIZ] Sumatra Barat atau Sumatra Selatan, Kami Tahu ke Mana Kamu Harus Liburan
1. Merupakan hadiah Ratu Belanda untuk sekretaris Kota Bukittinggi
Jam Gadang merupakan sebuah hadiah dari Ratu Belanda yang diberikan kepada sekretaris Fort de Kock (Kota Bukittinggi) Hendrik Roelof Rookmaaker pada tahun 1926. Dalam bahasa Minang, Jam Gadang berarti jam besar. Jam Gadang sendiri merupakan duplikat dari Big Ben London, Inggris.
Yazid Rajo Mangkuto, seorang arsitektur asal Koto Gadang dipercaya untuk membangun sebuah menara guna meletakkan empat jam besar pemberian Ratu Wilhelmina. Pelaksana pembangunan adalah Haji Moran dan mandornya St. Gigi Ameh. Pembangunan tersebut selesai tahun 1927.
Jam Gadang memiliki tinggi sekitar 26 meter dengan jamnya berdiameter 80 cm di empat sisinya. Satu hal yang menarik adalah bahwa atap dari Jam Gadang mengalami tiga kali perubahan dari masa pemerintahan Hindia-Belanda, Jepang, dan setelah merdeka.
Atap pertama berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur. Kemudian saat penjajahan Jepang, atap Jam Gadang diubah menjadi bentuk Pagoda. Dan yang terakhir setelah merdeka, atap Jam Gadang diubah kembali menjadi bentuk gonjong atau atap rumah khas Minangkabau yaitu Rumah Gadang.
Baca Juga: 9 Destinasi Wisata yang Wajib Kamu Kunjungi di Bukittinggi, Epic!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.