4 Sisi Gelap Tinggal di Swiss yang Jarang Orang Ketahui, Apa Saja?
Setelah membaca ini, tertarik pindah Swiss?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pegunungan Alpen, pemandangan yang indah, kualitas hidup yang baik, ditambah pendidikan berkualitas menjadi beberapa hal yang mungkin akan muncul di kepala ketika mendengar tentang Swiss. Terletak di Eropa Barat, Swiss sendiri merupakan salah satu negara paling bahagia di dunia. Makanya gak aneh kalau banyak orang bermimpi bisa pindah ke negara satu ini.
Ya, Swiss memang luar biasa, tapi kamu juga harus mengerti bahwa di dunia ini gak ada yang sempurna. Hal itu juga berlaku bagi sebuah negara. Di balik berbagai "fasilitas mewah" yang ditawarkan oleh Swiss, negara ini juga punya sisi gelap yang jarang diketahui oleh orang. Apa saja ya?
1. Biaya hidup yang super mahal
Swiss dikenal sebagai salah satu negara dengan kualitas hidup terbaik. Namun di sisi lain, negara ini juga masuk dalam barisan negara dengan biaya hidup termahal di dunia. Di Swiss, kamu bisa menikmati fasilitas umum, keamanan, hingga pelayanan kesehatan terbaik.
Namun semua fasilitas ini tentu aja gak gratis. Pelayanan kesehatan misalnya, semua warga Swiss berusia 18 tahun keatas wajib membayar asuransi kesehatan sebesar CHF 300,60 atau sekitar Rp5,3 juta, sedangkan mereka yang berusia 26 tahun harus membayar CHF 397,20 atau sekitar Rp 7 juta.
Selain asuransi, harga makanan, transportasi publik, sampai sewa rumah juga gak murah. Jika ditotal, biaya hidup satu orang di Swiss mencapai CHF 4.219 atau sekitar Rp 75 juta. Jumlah itu bisa lebih mahal lagi kalau kamu tinggal di kota besar seperti Jenewa atau Zurich.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.