Info Wisata Gereja Blenduk: Sejarah, Lokasi, dan Aktivitas Seru
Bangunan ikonik di Kota Lama Semarang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jadi destinasi favorit di Kota Lama Semarang, membuat objek wisata Gereja Blenduk ramai dikunjungi oleh wisatawan. Bangunan ini sudah ada sejak masa kolonial Belanda, sehingga gak heran bila tampak estetik dengan nuansa vintage-nya. Saking menariknya bangunan ini, banyak yang menjadikannya sebagai latar foto, lho!
Gereja ini memiliki kubah berwarna merah bata, kontras dengan bangunan putih bersih. Keelokan inilah yang membuat Gereja Blenduk jadi salah satu maskot Kota Lama Semarang. Nah, bila kamu tertarik berkunjung ke sini, simak ulasan lengkap berikut.
Baca Juga: Pantai Marina Semarang: Lokasi, Harga Tiket, dan Aktivitas Seru
Sejarah singkat Gereja Blenduk
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel atau Gereja Blenduk. pertama kali dibangun oleh bangsa Portugis pada 1753. Dulunya, desain bangunan ini tampak sederhana, mirip rumah panggung Jawa, dengan bagian atap menyesuaikan arsitektur Jawa.
Menurut jurnal Mengenal Gereja Blenduk sebagai Salah Satu Landmark Kota Semarang, karya Moedjiono dan Indriastjario, Gereja Blenduk mulai diperbaiki oleh kolonial Belanda pada 1894-1895.
Pihak Belanda melakukan perbaikan drastis dengan membuat dua menara. Disematkan pula atap berbentuk kubah setengah bola. Perubahan ini pun ditulis pada prasasti yang ada di tiang gereja.
Prasasti itu menyebut bahwa W. Westmaas dan H.P.A. De Wilde merupakan arsitek dalam pembangunan Gereja Blenduk. Sebab itulah, gereja ini disebut juga dengan nama Hervorm de Kerk (Gereja Bentuk Ulang), Koepel Kerk (Gereja Kembar), dan Protestanche Kerk (Gereja Protestan).
Baca Juga: 6 Desa Wisata Paling Hits di Semarang, Liburan Makin Seru dan Berkesan