IDN Times/Tania Stephanie
Berdiri pada 1979, museum ini merupakan organisasi non-profit yang bertujuan untuk melestarikan sejarah pesawat Australia. Mulai berdiri hingga sekarang, seluruh pekerja di museum merupakan para relawan. Totalnya sekitar 600 orang dengan berbagai macam profesi, mulai dari pilot, teknisi mesin, jurnalis, dan sebagainya.
Karena tidak dibayari pemerintah, museum ini beroperasi dari biaya pengunjung, fund-raising atau biaya sewa pesawat jika ada acara. Semua pesawat di dalam museum ini punya cerita lho. Kamu bisa menemukan pesawat dari peristiwa Perang Dunia II. Pesawat yang datang kurang lebih kondisinya tidak bagus lagi, jadi para relawan teknisi di sini akan memperbaikinya, supaya kembali berfungsi dan bisa menjadi saksi sejarah.
IDN Times/Tania Stephanie
Hal yang menarik dari museum ini, kamu akan merasakan bagaimana jalan di atas sayap pesawat Boeing 747. Berbekal tali pengaman dan karpet antiselip, kamu bisa merasakan sensasi berdiri di atas pesawat.
Kamu juga bisa berfoto di kokpit pesawat. Boeing 747 di museum ini merupakan pesawat pemegang rekor dengan penerbangan tercepat, yakni 12 menit. Mulai terbang dari tahun 1988 hingga 2011, pesawat ini digerakkan dengan empat mesin. Ketika melihatnya, kamu bakal merasakan kemegahan pesawat berlantai dua ini!
instagram.com/omardaniel_
Dari Sydney hingga ke Wollongong, kamu cuma perlu menempuh waktu perjalanan 1,5 jam dengan menggunakan mobil. Makanya jangan melewatkan pesona kota kecil yang indah ini. Selain Wollongong, ada juga lho berbagai destinasi Australia yang gak kalah cantiknya. Coba cek di www.garuda-indonesia.com/australia untuk info wisata di Australia lebih lanjutnya deh.