ilustrasi bangunan peninggalan kolonial di banda neira (instagram.com/zack.j25)
Sejak dulu Banda Neira telah dikenal dengan sebutan Pulau Rempah. Pada zaman penjajahan, pulau ini memang sempat menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, seperti biji pala dan fuli atau bunga pala. Rempah-rempah ini memiliki nilai yang sangat tinggi pada masa penjajahan dan negara-negara kolonial, seperti Portugis, Inggris, serta Belanda, mereka bersaing untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di pulau ini.
Apalagi pada saat itu untuk memperoleh biji pala gak semudah saat ini, di mana para penjajah harus mengarungi lautan selama berbulan-bulan untuk sampai. Berbeda dengan Portugis yang memilih untuk hengkang setelah gagal, Belanda justru berusaha melakukan perundingan dan negosiasi.
Pada saat itu, mereka menawarkan New Amsterdam yang sekarang dikenal dengan Manhattan, New York, untuk ditukar dengan Pulau Run di Banda Neira yang saat itu dikuasai oleh Inggris pada 1660-an. Pastinya, ini menjadi salah satu fakta menarik yang berhasil menggambarkan seberapa berharganya biji pala dan bunga pala pada saat itu. Bahkan, rela untuk ditukar dengan Manhattan yang saat ini dikenal sebagai salah satu pulau modern di dunia.