perubahan lambang Kota Surabaya selama tahun 18 48-sekarang (dok. pribadi/Susi Yanti Nurraini)
Sebelum dikenal dengan lambang Kota Surabaya yang sekarang, ada 3 perubahan lambang Kota Surabaya sebelumnya. Perubahan lambang kota terjadi sepanjang tahun 1848 hingga sekarang.
- Lambang Surabaya tahun 1848
Lambang Surabaya pertama kali menggunakan gambar hiu dan buaya. Ikan hiu dan buaya digambarkan berjajar, dengan posisi kepala yang berbeda. Lambang ini terdapat pada prasasti peringatan sepuluh tahun berdirinya perkumpulan musik St. Caecilia, juga pada surat kabar Soerabaiasche Courant, serta menjadi ornamen menara pantau Sjahbandar di bekas Pelabuhan Kalimas di depan Pasar Pabean.
- Lambang Kota Surabaya pada masa kolonial Belanda tahun 1906
Pada lambang ini mulai tertera kalimat Soera Ing Baia. Kalimat ini berasal dari bahasa Jawa yang artinya berani melawan bahaya. Bentuk lambang menyerupai lambang-lambang yang ada di Eropa (khususnya Belanda), terdiri dari dua ekor singa yang mengcengkeram gambar Suro dan Boyo dalam perisai.
- Lambang Kota Surabaya tahun 1934
Lambang ini dipakai pada saat Surabaya berstatus sebagai ibu kota karesidenan. Lambang ini dibingkai sebuah perisai yang melambangkan Surabaya adalah gerbang masuknya pendatang ke Kerajaan Majapahit.
- Lambang Kota Surabaya tahun 1955-sekarang
Pada lambang ini dicantumkan gambar Tugu Pahlawan yang melambangkan kepahlawanan putra-putri Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan. Lukisan ikan Suro dan Boyo yang berarti Suro Ing Boyo melambangkan sifat keberanian dan tidak gentar menghadapi sesuatu bahaya.