Aroma masakan kebarat-baratan yang lekat dengan lada bubuk dan zaitun memekak penciuman. Tak berapa lama setelahnya, asap penganan bergaya oriental melintas, menyajikan wewangian yang lebih menggoda, mengalihkan pandangan.
Perang aroma memenuhi ruangan terbuka. Tak mau kalah, orang-orang dari dalam kedai-kedai non-permanen bersahut-sahutan menawarkan jajanannya yang beragam rupa itu. “Bibimbap,” kata seorang pedagang dari Kedai Korea. “Cwie mie,” kata pedagang lain dari kios makanan khas Tinghoa. Beberapa puluh meter di seberangnya, penjaja pasta khas Italia ikut unjuk gigi.