Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, Muh. Ricky Fauziyani menambahkan, melalui konsep Adopsi Coral, publik ikut mengawasi populasi bintang laut berduri pada 1 spot kawasan tertentu. Mereka harus memastikan populasinya dalam keadaan normal, yaitu 30 individu per hektare. Bila populasi bertambah, mereka punya kewajiban membersihkan kelebihan kuota tersebut.
“Peran aktif masyarakat sangat ditunggu untuk menjaga populasi bintang laut berduri. Kami yakin, publik akan tergerak. Sebab, Festival Pesona Bahari Raja Ampat memiliki pengaruh besar. Publik memberi perhatian lebih pada event tersebut,” tegasnya.
Saat ini, sedikitnya ada 27 institusi atau lembaga yang bergabung dalam program Adopsi Coral. Mereka memiliki latar belakang beragam. Mulai dari pramuwisata, LSM, pengelola resort, homestay, live on board, hingga para komunitas. Mereka akan membersihkan area yang jadi tanggung jawabnya secara sukarela.
Menteri pariwisata Arief Yahya menuturkan, ada beberapa langkah mengendalikan bintang laut berduri. Seperti mengangkat dan menguburkan di pasir, atau dengan injeksi larutan cuka.
“Perairan Raja Ampat harus selalu dijaga. Sebab, keindahan bawah laut Raja Ampat sangat eksotis dan mendunia. Perairan ini adalah area diving atau snorkling terbaik. Terumbu karang dan ragam biota laut lainnya sangat besar,” tandasnya.