Kawasan Jalan Prawirotaman saat malam hari (dok. Pribadi/Fatma Roisatin N.)
Kalau siang hari terlalu panas, kamu bisa check in dan istirahat dulu di penginapan. Ada baiknya menginap di sekitar Jalan Prawirotaman, terutama buat solo traveler. Kamu akan menjumpai banyak pilihan penginapan, mulai dari hostel, homestay, guest house, hingga hotel.
Saat malam hari, alih-alih ke Titik Nol Kilometer Yogyakarta dan Malioboro yang ramai dan mainstream. Kamu bisa kembali ke Jalan Prawirotaman, suasana malam lebih hidup dibanding saat pagi maupun siang hari. Kafe, bar, tempat makan, toko pernak-pernik, hingga minimarket 24 jam ada di sini.
Suasana malam di Prawirotaman bisa mengingatkanmu pada Ubud, Bali. Meriah, tapi tidak terlalu ramai, wisatawan lokal dan bule berada di sosial space yang sama, dihibur dengan live music. Pemandangan wajar yang akan kamu temui di sepanjang jalan tersebut.
Kemeriahan malam di Prawirotaman akan perlahan berkurang menjelang tengah malam. Biasanya kafe dan bar akan tutup paling akhir pukul 00.00 WIB. Beberapa di antaranya yang lebih tertutup, akan berhenti beraktivitas pukul 01.00 atau 02.00 WIB dini hari.
Kamu bisa kembali ke penginapan sebelum tengah malam. Meski di pemukiman di sekitarnya sangat sepi, tapi aman dengan penerangan yang cukup. Penginapan dengan harga terjangkau biasanya terletak di dalam perkampungan dan gang kecil, tapi mudah dijangkau dari jalan utama Prawirotaman.