potret Acha Septriasa di Candi Prambanan, Yogyakarta (instagram.com/septriasaacha)
Candi Prambanan berdiri megah di dekat jalan utama di perbatasan antara Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah. Kamu dapat menjadikannya sebagai tujuan pertama saat pagi hari agar puas keliling komplek candi yang luas. Kawasan situs bersejarah ini sering menjadi venue acara budaya, musik, hingga lokasi syuting selebritas internasional.
Candi bercorak Hindu terbesar di Indonesia tersebut diperkirakan dibangun pada pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, Raja Balitung Maha Sambu. Denah aslinya berbentuk persegi panjang, yang terdiri dari halaman luar dan tiga pelataran. Ada pun tiga pelataran itu adalah Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah), dan Njeron (pelataran dalam). Bagian halaman luar, pelataran luar, dan pelataran tengah kini berupa reruntuhan. Bangunan candi yang masih utuh dapat dilihat di pelataran dalam.
Terdapat dua barisan candi yang saling berhadapan, masing-masing diberi nama sesuai dewa dan tunggangannya. Barisan barat, tiga candi menghadap ke timur, namanya Candi Wisnu, Candi Syiwa, dan Candi Brahma. Tepat di hadapan setiap candi, di sisi timur terdapat tiga candi yang disebut sebagai candi wahana berarti kendaraan. Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, Candi Syiwa dengan Candi Nandi (lembu), dan Candi Brahma dengan Candi Angsa.
Lokasi: Jalan Raya Solo–Yogyakarta, Kranggan, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Jam operasional: setiap hari, pukul 06.30–17.30.
Harga tiket:
Reguler untuk wisatawan domestik
Dewasa: Rp50.000 (weekday) dan Rp65.000 (weekend dan hari libur).
Anak-anak (3-10 tahun): Rp25.000 (weekday) dan Rp35.000 (weekend dan hari libur).
Pelajar: Rp25.000 (weekday) dan Rp35.000 (weekend dan hari libur).
Tiket terusan wisatawan domestik
Prambanan–Borobudur (berlaku 2 hari)
Dewasa: Rp80.000.
Anak-anak: Rp40.000.
Prambanan–Ratu Boko (free shuttle)