Salah satu hal yang istimewa adalah betapa terpencilnya desa Wae Rebo, yang juga berarti jauh dari keramaian dan juga polusi. Untuk yang ingin berkunjung ke desa ini, para wisatawan harus mendaki melalui hutan hujan lebat ke Denge, desa terdekat. Jadi, para wisatawan mau tidak mau harus bermalam jika ingin menikmati kehidupan di Wae Rebo. Agar pengalaman semakin berkesan, pengelola juga membatasi jumlah wisatawan yang datang ke Wae Rebo. Kebayang dong betapa menyenangkanya menghabiskan waktu di Wae Rebo?
Pada siang hari para wisatawan dapat menjelajahi lembah, berinteraksi dengan penduduk desa, atau hanya sekedar bersantai sambil menikmati alam sekitar. Sedangkan pada malam hari, langit desa Wae Rebo dipenuhi bintang-bintang, yang menjadikan tempat ini semkain mengagumkan dan sangat indah bila diabadaikan dalam jepretan kamera. Spesialnya lagi, para wisatawan akan bermalam di salah satu rumah Mbaru Niang milik penduduk lokal
Rumah-rumah Mbaru Niang, yang diterjemahkan sebagai 'rumah gendang,' adalah bangunan komunal. Dibangun di sekitar tiang pusat dengan balok bambu pendukung dan atap jerami. Rumah-rumahnya lima tingkat dan dapat menampung hingga delpana keluarga, tanaman dan makanan mereka.