ilustrasi paspor (unsplash.com/Ethan Wilkinson)
Selain alasan politis dan budaya, faktor teknis juga berperan dalam menentukan warna paspor. Dokumen ini harus tahan terhadap pemalsuan, mudah terbaca oleh mesin pemindai, dan bisa bertahan dalam kondisi ekstrem seperti panas, kelembapan, atau kontak cairan. Dalam hal ini, keempat warna utama memiliki karakteristik yang ideal untuk pencetakan dan pembacaan elektronik.
Beberapa negara bahkan mengubah warna paspornya agar lebih selaras dengan standar keamanan terbaru atau teknologi biometrik terkini. Selain itu, keseragaman warna juga memudahkan petugas imigrasi dalam mengenali asal paspor seseorang tanpa perlu membaca secara detail. Warna paspor, dalam konteks ini, menjadi alat bantu visual yang efisien sekaligus lapisan perlindungan terhadap potensi penyalahgunaan dokumen resmi.
Meski terlihat sederhana, warna paspor ternyata menyimpan makna yang cukup kompleks, mulai dari simbol ideologi, budaya, hingga strategi keamanan. Hanya ada empat warna paspor di dunia bukan karena keterbatasan pilihan, tetapi karena keempat warna tersebut punya alasan kuat dari sisi simbolis dan teknis. Jadi, ketika kamu melihat warna paspor di tangan seseorang, ada cerita panjang yang bisa ditelusuri dari pilihan warna itu sendiri.
Referensi:
“Why Passports Only Come in Four Colors.” Reader's Digest. Diakses pada April 2025.
“Why Are Passports in This World Only Available in Four Colors?” Seasia.co. Diakses pada April 2025.